23.6.16

RINGKASAN ARTIKEL :
BERINVESTASI SEKALIGUS MENYELAMATKAN BUMI

DELIANA VICRIA NURACHYANI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA

Atmosphere :
“We are forest defender”
Lu Ga Harus Jadi Superman untuk Menyelamatkan Bumi

            Mengurangi dampak sampah dapat diawali dengan mengubah pola pikir konsumtif menjadi produktif dalam pengelolaan limbah atau sampah. Caranya dengan menggalakkan konsep reduce, reuse, recycle.
            Hal tersebut dilakukan Atmosphere, sebuah komunitas peduli bumi yang telah genap sewindu berdiri. Sesuai tagline-nya “Salam Hijau Biru”, mereka mengabdikan diri untuk bumi dan berkontribusi demi penyelamatan lingkungan hidup dari kerusakan.

Membalas kebaikan
            Atmosphere terbentuk berkat prakarsa lima orang mahasiswa Universitas Diponegoro yang memiliki
visi cara membalas kebaikan bumi. Kelima orang tersebut adalah Wibowo Eko Prayitno, Verry Aji Jurniawan, Ali Purnomo, Putri Prasetyoutami, dan Resti Elviana.
            Sementara dalam open recruitment anggota baru Atmosphere Angkatan 8 tahun ini, tercetus kalimat “Lu Ga Harus Jadi Superman untuk Menyelamatkan Bumi”. Senada dengan kalimat ini, mereka tak pernah malu dijuluki sebagai seorang pemulung karena mereka meyakini tidak harus menjadi seorang pahlawan untuk menyelamatjan bumi.
            Selain menyampaikan pesan kebaikan untuk menjaga alam sekitar, komunitas ini turut menunjukkan aksi yang kini menjadi prestasi bagi  mereka. Mereka juga memotivasi masyarakat sekitar dengan memulai dari hal-hal kecil setidaknya dapat membantu menyelamatkan bumi bila dilakukan secara berkelanjutan.
Investasi
            “Menurut kami semua plastik dengan ukuran berbeda dihargai dengan 200 rupiah itu terlalu murah, tidak sebanding dengan pembuatan dan pengelolaannya”, ungkap salah satu anggota Atmosphere.
            Menanggapi hal tersebut mereka mewujudkannya dalam aksi diet plastik dengan menggelar pembagian goodie bag di pasar-pasar sekitar Semarang. Mereka berpendapat dengan menggunakan goodie bag setidaknya mengurangi sampah kantong plastik disekitar pasar.
            Penggunaan kerta kantong pun oleh mereka lebih dianggap sebagai hal yang merugikan. Menurut mereka, hal itu bukan solusi yang tepat. Karena dengan banyaknya pemakain kertas kantong, berdampak pul pada kelestarian ekosistem hutan. Mengingat kertas berasal dari bahan kayu.
            Di sisi lain sejak beberapa tahun lalu para Atmospherian, julukan para pegiat lingkungan ini, sudah mendirikan bank sampah. Apa yang dilakukan oleh Atmosphere ini bisa dikatakan sebagai investsi. Sampah yang sudah tidak memiliki nilai guna dapat menjadi investasi yang menjajikan.
            Selain itu, akhir tahun lalu telah berdiri Rumah Kardus yang diinisasi oleh anggota Atmosphere. Di dalamnya, sampah yang dikelola adalah berupa sampah kertas. Sampai saat ini sudah ada 12 orang yang menjadi nasabah tetap di rumah kardus.

Sumber : KOMPAS (Jum’at, 18 Maret 2016)

0 komentar:

Posting Komentar