SANG
MATAHARINYA IBU PAIDI YANG MENAKJUBKAN
Deliana Vicria Nurachyani
Fakultas Psikologi
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Dinginnya di pagi hari tidak membuat
beliau untuk bermalas-malasan bekerja, teriknya saat siang hari tak menyurutkan
semangatnya menjajakan koran-korannya. Ramah tamah serta senyumannya adalah
pancaran yang khas dari beliau, debu dan asap yang menghatam raut wajahnya
bukanlah masalah bagi beliau. Ia sangat bahagia dengan pekerjaan ini, tak
pernah sekalipun mengeluh terhadap apapun yang ia kerjakan.
Namun ada yang paling membuat beliau
bahagia sangat bahagia, yaitu ketika anak-anaknya mengatarkan ibunya dan juga
menjemput ibunya bekerja.
“Inggih umpami
budal niko kulo di anter kalian anak kulo
lan baline yo aku di jemput mbak, gantian-gantian le antar jemput. Sopo sing
selo. Alhamdulillah mbak anak-anakku podo pengerten, wis ibarate kekuatanku
makaryo”
Anak-anaknya adalah
sang matahari bagi beliau, kekuatannya saat bekerja. Anak-anaknya sangatlah
pengertian secara bergatian anakanaknya ada yang mengatar beliau ataupun
menjemput beliau bekerja. Semua anak-anaknya sanagat perhatian dan peduli
terhadap beliau, mereka tidak malu terhadap pekerjaan ibu Paidi. Bagi
anak-anaknya Ibu Paidi adalah ibu yang gigih, ibu yang sederhana dan penyayang,
meskiupun sang suami sudah tiada namun rasa tanggung jawab sebagai orang tua
tetap beliau lakukan. Anak adalah amanah dari Allah yang ditipkan kepada Ibu
Paidi, tentu saja amanah tersebut haruslah di jaga. Anak-anaknya adalah sang
matahari yang menakjubkan dan juga kekuatannya menghadapi kerasnya kehidupan.
Semoga keluarga Ibu Paidi selalu diberikan kebahagiaan, kebersamaan dan juga
kasih sayang yng terus, selalu dan selamanya. Aamiin ☺☺
0 komentar:
Posting Komentar