Part
5
MISS
LAUNDRY
SITI
ASMAUL HUSNA
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
Setelah kepergiannya waktu itu, ia
mendapat teman baru, yaitu laki – laki yang mengantarkannya ke tempat itu dan
mengantarkannya kembali ke rumahnya. Meski ia sempat drop kembali, karna saat
ia kembali kerumahnya, tidak ada yang mencarinya, bahkan tidak ada yang tahu
bahwa ia pergi dari rumahnya, itu membuatnya merasa tidak berarti. Namun teman
barunya itu seperti mulai memberi pengaruh dalam hidupnya. Terlihat begitu
bersemangat ketika ia menceritakan tentang laki – laki tersebut. Kini laki –
laki itu yang sering kali mengantarkannya pergi berobat. Ia bercerita tentang
laki – laki itu yang selalu memujinya. Laki – laki itu bilang bahwa ia adalah
wanita yang penuh dengan rizqi, karena setiap kali hendak mengantarkannya pergi
berobat, ia selalu mendapatkan rizqi yang lebih.
Kehadiran laki – laki tersebut
membuatnya kembali bersemangat, terlukis jelas kebahagiaannya setiap kali ia
menceritakan tentang laki – laki itu. Namun setiap kali ditanya mengenai
pernikahan, wajahnya mulai berubah, ia merasa malu dengan umurnya yang sudah
tidak muda lagi. Ia juga merasa malu dengan saudara – saudaranya, jika mereka
mengetahui tentang laki – laki tersebut. Ia takut dengan olok – olok para
tetangga dan saudara – saudaranya. Karena itu ia memilih menyimpannya, meski
terlihat jelas laki – laki itu membuatnya merasa ada. Karna bahkan ketika
menjemputnya untuk berobat pun, laki – laki itu tidak dibolehkannya
menjemputnya dirumah, namun menunggunya dijalan. Begitu pula ketika
mengantarnya kembali kerumah, ia hanya diperbolehkan mengantarkannya sampai di
jalan menuju kerumahnya. Karena rasa malunya pada para tetangga dan saudaranya,
juga umurnya yang tidak muda lagi.
Bersambung
0 komentar:
Posting Komentar