23.6.16

Longsor di Tambang Batu Giok Myanmar, 100 Tewas

Ringkasan Artikel : Longsor di Tambang Batu Giok Myanmar, 100 Tewas


Antoni Firdaus
Fakultas Psikolgi

Sebanyak 100 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya dilaporkan masih hilang dalam insiden tanah longsor dekat tambang giok di Hpakant utara Myanmar, pada Sabtu, 21 November 2015. Menurut pemimpin masyarakat lokal, Lamai Gum Ja, reruntuhan terjadi di wilayah Kachin. Lebih dari 100 jenazah telah dibawa keluar dari reruntuhan tanah dan lebih 100 lagi masih hilang. Kejadian itu menyebabkan puluhan pondok penambang, yang tidak diketahui jumlahnya, tertimbun. Ko Sai, penambang yang berada di dekat kamp, mengatakan tanah longsor terjadi jam 3 dini hari.


Saat itu, para penambang sedang tidur. "Ini seperti mimpi buruk," kata Ko Sai. Para penambang, ujarnya,mendengar suara keras seperti guntur dan menyaksikan gunung runtuh dan goncangan bergerak di sekitar kawasan itu. Pejabat otoritas pemerintahan lokal, Nilar Myint, mengatakan belum ada korban yang selamat ditemukan dari lokasi longsornya tanah di wilayah utara Kachin. Ancaman bencana longsor biasa dihadapi penduduk setempat yang memilih tinggal di area timbunan limbah tambang dengan harapan menemukan giok bernilai ribuan dolar.

Myint menambahkan, para pekerja penyelamat dari Palang Merah Myanmar, tentara, polisi, dan penduduk setempat mencoba membantu menggali korban keluar dari timbunan tanah, tapi usaha mereka terhalang oleh cuaca buruk. Wilayah tersebut merupakan daerah tambang giok paling berkualitas di dunia yang menyumbang miliar dolar setahun. Dalam laporannya Oktober lalu, kelompok Global Witness memperkirakan nilai giok diproduksi pada 2014 saja adalah Rp 20,4 miliyar, hampir separuh Produk Domestik Bruto negara itu.


Sumber : Kompas, 23 Nov 2015

0 komentar:

Posting Komentar