18.6.16

BANK SAMPAH

Inda Stella Faubun
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Bank sampah merupakan sebuah wadah atau sebuah bentuk program pemerintah yang bukan saja bertujuan untuk mengurangi dampak sampah bagi lingkungan, misalnya sampah rumah tangga. Tetapi juga untuk mengajak masyarakat agar mau bekerja sama untuk menjaga kebersihan lingkungan dan adanya rasa peduli terhadap lingkungan sekitar. Bank sampah sudah dilaksanakan pada beberapa tempat dan respon yang diberikan oleh masyarakat sangat baik dengan adanya program ini. Salah satu bank sampah berada dekat Keraton, bank sampah ini dikelola oleh ibu-ibu yang tinggal di sekitar daerah tersebut, dengan mottonya “Menuai Rupiah dari Sampah”. Bank sampah dibuka setiap hari jumat pukul 08.00 WIB s/d 10.00 WIB. Sampah-sampah yang bisa dibawa antara lain, botol plastik, bungkusan sabun, bungkusan kopi atau minuman (seperti kopi, energen), plastik, bungkus kue, penutup botol, dan kaleng.
Berkenaan dengan hal tersebut, mahasiswa untuk mata kuliah Psikologi Lingkungan, Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta mengikuti dan menjadi nasabah bank, baik mahasiswa kelas regular maupun mahasiswa kelas karyawan. Pada kunjungan pertama ke bank sampah, 3 orang mahasiswa kelas regular, yaitu Manik, Melinda dan Inda serta dosen untuk mata kuliah Psikologi Lingkungan, ibu Arundati Shinta, pergi ke bank sampah. Karena waktu buka bank sudah lewat maka rombongan pergi langsung ke rumah ketua pengelola. Ibu Shinta meemperkenalkan diri kemudian ketiga mahasiswanya. Sebuah buku kecil dengan sampul berwarna hijau diperlihatkan kepada ibu Shinta dan juga kepada Manik, Melinda dan Inda. Buku tersebut adalah buku tabungan bank sampah, dimana pada sampul depannya akan diisi nama nasabah, no rekening, alamat dan juga nomor telepon. Ketua pengelola bank sampah juga memperlihatkan daftar sampah yang harus dikumpul jika sudah menjadi nasabah bank sampah. Daftar sampah itu langsung di potret oleh Melinda. Setelah berbincang-bincang mengenai bank sampah, pengelola bank sampah membawa rombongan ke tempat penanaman tanaman hidroponik. Areanya cukup luas dan tanaman yang ditanam antara lain sayuran. Kunjungan pertama berakhir dengan foto bersama di depan kantor bank sampah.

Untuk bisa mendapatkan sampah-sampah yang masuk dalam daftar tidaklah sulit dan tidaklah gampang. Karena sampah-sampah tersebut harus dikumpul hingga banyak barulah dibawa ke bank sampah. Sampah-sampah seperti bungkusan kopi atau energen harus di cuci dahulu sebelumnya agar tidak ada semut. Juga kaleng susu, sisa susu yang ada di dalam kaleng harus dicampur dengan air agar melebur dan harus dilakukan berulang-ulang kali. Bukan saja itu, kaleng susu agar cepat kering di jemur di bawah matahari, ini juga bertujuan untuk menghindari kaleng susu akan di kerumuni oleh semut-semut nakal.

0 komentar:

Posting Komentar