BANK SAMPAH: HAL YANG TERLIHAT MUDAH NAMUN SULIT DILAKUKAN
Muhammad Duha Saputra Kusnadi
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Semester 4 ini kami Mahasiswa Psikologi Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta mendapatkan mata kuliah “Psikologi Lingkungan” yang
wajib diambil oleh mahasiswa semester 4. Awalnya saya juga merasa “untuk apa
sih ada mata kuliah ini di Prodi Psikologi?”. Minggu pertama masuk mata kuliah
Psikologi Lingkungan yang mana dosen pengampu mata kuliah ini adalah Ibu Arundati Shinta salah satu
dosen yang Super Bagus dan Baiknya kepada Mahasiswa dalam Hal
Nilai dengan
Catatan adalah seluruh tugas diselesaikan “Padahal tugas ya Super juga”
>_<.. Kami diminta untuk menulis disebuah buku catatan dimana itu adalah
perjanjian antara dosen dengan mahasiswa mata kuliah Psikologi Lingkungan
selama berlangsungnya perkuliahan dari awal hingga UAS selesai.
Salah satu point dari perjanjian adalah mahasiswa diminta
untuk mengumpulkan sampah yang dimana sampah itu harus disetor ke Bank sampah
dengan minimal adalah 4 kali setor / menabung di Bank sampah. Ada beberapa
tempat yang bisa menjadi tempat setor sampah salah satunya adalah di Kauman
(Alun-Alun Utara Yogyakarta). Bank Sampah di Kauman buka hanya di hari Jum’at
dari jam 08.00-10.00 saja. Hal mengumpulkan sampah dimana setor seminggu sekali
bukankah mudah?
Awalnya saya pun berfikiran mudah sekali tugas yang satu
ini mengumpulkan sampah dan disetor hanya seminggu sekali tetapi berjalannya
waktu dari awal perkuliahan saya baru sempat menabung pertama kali di Kauman
adalah 25 Maret 2016 dimana itu saya datang juga jam setengah 10 pagi (30 menit
sebelum tutup) :D. Pertama kali saya datang itu bersama dengan 2 teman kelas
saya yaitu Chusnul rizatul unsha dan Sri Mulyaningsih. Kami bertiga datang bersama itupun harus
ijin dari tempat kerja masing-masing yang ijin pun tidak semudah itu bisa
keluar dari tempat kerja untuk pergi ke Kauman. Setelah sampai di Kauman karena
saya dengan Unsha baru pertama kali datang kami berdua diminta mengisi data di
buku yang sudah disediakan. Sampah yang saya bawa pun hanya berupa botol bekas
dengan botol sampo bekas yang tidak begitu banyak dan ternyata itu semua berharga
lumayan besar juga.
Setelah itu saya
berfikir ternyata barang yang sudah tidak terpakai hanya sedikit saja bisa
dihargai lumayan besar. Dari saat itulah saya rajin mengumpulkan barang-barang
bekas dari botol plastik bekas namun disitu saya merasa antara senang dan
susah, saya senang karena bisa mengumpulkan botol plastik bekas tersebut
lumayan banyak tapi susahnya adalah waktu untuk saya bisa datang ke Kauman
itulah yang sulit karena jum’at masih jam kerja apa lagi Kauman buka hanya jam
08.00-10.00.
Dari sinilah saya
belajar ternyata Psikologi Lingkungan ada manfaatnya juga untuk kehidupan
sehari-hari dimana sampah yang biasa dibuang begitu saja seperti botol plastik
bekas minum jika dikumpulkan dan dijual ke Bank Sampah di Kauman itu bisa
bernilai besar. Dan pelajaran yang berharga sekali adalah Mengumpulkan dan
Menabung di Bank Sampah merupakan hal yang bisa dibilang MUDAH DILAKUKAN tetapi
kenyataannya saat melakukan hal tersebut ini menjadi seusatu yang SULIT DILAKUKAN
terutama bagi saya sendiri dan teman-teman yang bekerja untuk meminta ijin dari
tempat kerja.
Walaupun mata kuliah
Psikologi Lingkungan telah berakhir tetapi bagi saya sendiri mengumpulkan
sampah dan menabung di Bank Sampah itu BELUM BERAKHIR karena di Kauman akan
selalu siap menampung Sampah yang masih berharga dan bisa digunakan atau daur
ulang. Jadi mari kita kumpulkan sampah-sampah seperti botol plastik bekas
minum, kardus, kertas dan sebagainya, kita Tabung itu semua di Bank Sampah
Kauman yang buka setiap Jum’at dari jam 08.00-10.00 pagi.
0 komentar:
Posting Komentar