17.4.16

Pengalaman sebagai seorang Kuli Batu Demi Pendidikan Tinggi anak

FADLY AMIN
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Part 4

Pengalaman Sebagai Seorang Kuli Batu demi Pendidikan tinggi anak
Setelah beberapa kali saya dan pak yanto mengenal , saya mulai merasa akrab dengan beliau, kita mulai tebiasa untuk saling mengobrol, maupun bercerita dan  saling berbagi pengalaman ,termasuk salah satunya pengalaman beliau yang dulu sebelumnya pernah berprofesi sebagai seorang kuli angkut batu.
Pria yang saat ini telah berusia 40 tahun itu, dan mempunyai 1 orang istri dan 3 orang anak, beliau ternyata pernah mengalami sebuah pengalaman yang sangat berkesan dan tak bisa dia lupakan di 15 tahun yang lalu. Pria yang berasal dari daerah Gunung Kidul,kab. Wonosari tersebut, pada saat usianya sekitar 25 tahun, beliau pernah bekerja sebagai Kuli angkut batu di daerahnya Gunung Kidul, karena daerah tempat tinggal beliau  memang termasuk wilayah yang sangat dekat dengan Sungai dan Perbukitan. Di sungai dan perbukitan tersebut memang banyak di penuhi Batu-batuan alam yang ukuranya lumayan besar-besar. Batu-batuan tersebut  dimanfaatkan oleh pak yanto dan warga sekitar  menjadi sebuah peluang untuk mencari rejeki .
Dengan bermodalkan peralatan Palu Bodem dan kedua Lengan tanganya, pak yanto dengan penuh semangat berusaha memecahkan Batu-batu besar tersebut menjadi ukuran yang lebih kecil  agar ketika batu –batu tersebut di angkut ke dalam Truck tidak terlalu berat ,
Beliau biasa melakukan aktivitas tersebut mulai dari jam setengah 6 pagi, karena memang harus mencari dan memecahkan batu-batu yang terdapat di sepanjang sungai tersebut terlebih dahulu ,sambil menunggu Truck angkutan yang biasanya datang sekitar jam 10 pagi , 
sampai akhirnya Truck pengangkut  tersebut datang,  pak yanto juga masih harus menyiapkan tenaga untuk mengangkut seluruh batu-batu yang telah ia kumpulkan tadi ke dalam Bak Truck, dan ikut mengantarkanya sampai ke pelangan yang memang sudah memesan sebelumnya. beliau biasa pulang bisa sampai jam 8 malam bahkan lebih. tergantung jauh -dekatnya alamat sang pemesan batu tersebut.
Peluh keringat yang dia rasakan seperti tak ia hiraukan ,karena memang dalam benak pikiranya dia hanya ingin keluarga tetap bisa makan dan bisa membiayai  anak-anaknya tetap masih bisa melanjutkan sekolah sampai perguruan tinggi., begitulah cita-cita mulianya.
Dari hasil jerih payah dan perjuangan tersebut,akhirnya pak yanto pada waktu itu telah mampu menyekolahkan anak pertamanya sampai tamat lulus  kuliah di salah satu Perguruan Tinggi swasta di yogyakrata….

Sementara  kini anak  keduanya masih sekolah di salah satu SMA di Kota Yogyakarta, serta anak ketiganya kini masih di bangku  sekolah dasar ( SD) Yogyakarta.

Dari pengalaman perjalanan hidup beliau ,saya mendapatkan sebuah hikmah dan pelajaran .., bahwa memang Bukan semata dan sekedar tentang  apa profesi dan pekerjaan kita ... namun lebih kepada tentang pentingnya Tanggung jawab disertai Niat dan tujuan yang Tulus dalam pekerjaan tersebut  untuk menghidupi keluarga serta mengutamakan Pendidikan anak-anaknya.... *selama pekerjaan itu halal, maka pasti akan mendatangkan sebuah keberkahan tersendiri kedepanya*.. 

To Be continue.............

0 komentar:

Posting Komentar