Achmad Rusdiyan Yazid | 153104101116
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Wawancara Dengan Pengusaha
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Wawancara Dengan Pengusaha
Memulai bisnis bukanlah perkara gampang, banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum memulai sebuah bisnis, terlebih jika modal yang dimiliki tidak banyak. Itu juga yang dihadapi oleh Rusli Asmiyatun, pengusaha muda yang bertempat tinggal di Bantul ini baru sebulan menjalankan bisnisnya; ‘Mie Lidi’. Bermula dari kegemarannya menyantap makanan olahan mie, mahasiswi AMIKOM Yogyakarta yang akrab disapa Uli ini akhirnya secara tidak sengaja menemukan ide bisnisnya. “Awalnya karena belum nemu Mie Lidi yang enak di Jogja, makanya coba-coba bikin sendiri, eh .. ternyata malah banyak yang suka juga.” Terang Uli.
Ide bisnis itu bisa datang dari mana saja, termasuk dari
sekitar kita. Seperti nama merk untuk mie lidi buatan Uli ini, dia menggunakan
merk Mie Kurus. “Ide Mie Kurus ya .. awalnya emang agak bingung milih nama,
tapi kita kan sering tuh bilang ‘Awakmu kurus banget, koyok biting.’ (Badanmu
kurus banget, kayak lidi) Ya sudah, akhirnya dipilih Mie Kurus sebagai merknya.”
Jelas Uli. Jika Ide Bisnis sudah dieksekusi dan respon calon konsumen cukup
baik, langkah selanjutnya adalah memutuskan nama merk atau brand apa yang akan digunakan
sebagai identitas dari produk. Selain sebagai identitas, merk juga sangat
penting untuk merepresentasikan sebuah produk.
Dengan tagline Mie Kurus – Bukan Mie Lidi Biasa dan pilihan
kemasan dengan ZipLock, ada usaha dari Uli untuk membuat merknya mewakili
pengalaman baru dalam menikmati Mie Lidi, yang mungkin dulu saat SD sering kita
nikmati dari kemasan kecil-kecil dengan harga Rp100. Ini yang barangkali juga
berhasil menarik hati konsumen, tentu saja selain rasanya yang memang enak.
Memberi Manfaat
Sejak awal muncul niat untuk memulai bisnis mie lidi, Uli
memang mengutamakan rasa, menurut Uli, “Banyak mie lidi yang enak karena
bumbunya, kalau mau merasakan mie lidi yang benar-benar enak, coba makan mienya
tanpa bumbu, nanti terasa mana yang enak gurih, mana yang enggak.” Mie lidi
yang sudah gurih tanpa bumbu menjadi pembeda antara mie ldi lainnya, apalagi
ditambah dengan rasa yang bervariasi, saat ini mie kurus memiliki 10 varian
rasa; Pedas Asin, Pedas, Pedas Manis, Jagung Pedas, Jagung Asin, BBQ, Balado,
Keju, Rumput laut, dan Original.
Selain rasa, Uli juga berusaha memberikan solusi melalui
kemasannya, banyak dijumpai mie lidi dengan kemasan cup atau gelas, ada juga
dengan plastik tanpa ziplock. Menurut dia, kemasan seperti itu ketika sudah
dibuka tidak nyaman dibawa kemana-mana karena takut tumpah, padahal kalau beli
mie lidi banyak belum tentu langsung habis satu waktu. Dengan kemasan yang
menggunakan ziplock maka Mie Kurus bisa dibawa kemana-mana, dimasukan dalam tas
sekalipun, tanpa takut tumpah dan bisa dibuka dan ditutup kapanpun ingin
menikmati Mie Kurus.
Dari pengalaman-pengalaman itulah Uli mampu berinovasi,
memberikan nilai tambah pada produk mie lidinya sehingga bermanfaat bagi
konsumen dan mampu bersaing dengan produk-produk serupa.
Penjualan dari Teman
Uli mulai mengenalkan mie kurus dari teman ke teman melalui media
sosial BBM, banyak teman-temannya yang awalnya coba-coba beli dan merasa mie
lidinya memang beda dan enak, mereka akhirnya ikut membantu penjualan.
Keuntungan mereka sebagai reseller terhitung lumayan, “Teman-temanku rata-rata
bisa order 50 pcs dalam seminggu, jika per pcs taruhlah untung minimal Rp3.000,
jadi untungnya bisa Rp150.000, Alhamdulillah bisa jadi jalan rejeki buat
teman-teman juga.” ujar Uli. Harganya
jual mie kurus sendiri cukup kompetitif, mulai dari Rp10.000 – Rp15.000, bahkan
Uli mengaku harga untuk luar Jogja (Jakarta dan Luar Jawa) bisa
Rp20.000-Rp.25.000 menyesuaikan kemampuan pasar didaerahnya.
Saat ini menurut Uli sudah ada sekitar 10an reseller aktif
di Jogja dan sudah ada agen di Palembang. Selain itu, Uli juga sudah memiliki 2
karyawan produksi yang dibantu oleh dia sendiri dan kedua orang tuanya secara
bergantian. Untuk selanjutnya, Uli juga ingin mengembangkan bisnisnya tidak
hanya produk mie lidi tapi juga merambah ke produk kuliner lainnya. “Semoga
kedepannya tidak Cuma mie lidi saja, tapi juga cemilan-cemilan lain, ini juga
banyak usulan dari teman reseller agar bikin makanan yang lain, semoga bisa
terwujud, biar menjadi ladang rejeki teman-teman juga. Amin.” Pungkas Uli.
Narasumber bisa dijumpai melalui
Facebook : Mie Kurus
Instagram: Mie Kurus
Email: ordermiekurus@gmail.com
Narasumber bisa dijumpai melalui
Facebook : Mie Kurus
Instagram: Mie Kurus
Email: ordermiekurus@gmail.com
0 komentar:
Posting Komentar