22.3.16

PRODUKSI ROKOK ANJLOK 20 PERSEN

RINGKASAN ARTIKEL : PRODUKSI ROKOK ANJLOK 20 PERSEN

IRNANINGSIH 
FAKULTAS PSIKOLOGI 
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
 
Produksi rokok tahun ini di proyeksikan menurun di bandingkan tahun lalu.Salah satu alasannya adalah kenaikan cukai dan aneka perbatasan yang mengakibatkan industri sulit melakukan penetrasi pasar.
Produsen Rokok juga mengalami pelemahan modal karena pemerintah mewajibkan pembayaran cukai untuk Januari-Februari 2016 dilakukan pada Desember 2015. Beban industri rokok akan bertambah berat karena mulai April 2016 mendatang industri rokok harus menggunakan pita cukai baru dengan kenaikan tarif 16-18 persen. Kenaikan pita cukai tersebut otomatis akan meningkatkan harga jual rokok dan diprediksi menurunkan produksi rokok.
Tahun ini, produksi rokok sigaret kretek mesin (SKM) dalam negeri di proyeksi turun 5 hingga 6 persen di banding tahun sebelumnya. Pada 2015, jumlah produksi rokok di Indonesia stagnan di angka 314 miliar batang.Penurunan lebih dalam di alami sigaret kretek tangan (SKT) yang anjlok 10 persen. Pangsa pasar SKT juga terus merosot, dari 20,1 persen pada 2014 menjadi 18,7 persen tahun lalu.
Kenaikan tarif pita cukai juga di tengarai berdampak pada kenaikan jumlah rokok ilegal di Indonesia. Ada persaingan tidak sehat antara rokok berpita cukai resmi dengan rokok ilegal yang tidak memiliki pita cukai karena secara harga selisihnya sangat jauh.
Penurunan produksi rokok di perkirakan juga berdampak terhadap realisasi penerimaan negara dari cukai produk hasil tembakau. Padahal tahun lalu produksi rokok menjadi satu-satunya industri yang mampu memenuhi target realisasi penerimaan cukai di APBN.

Sumber : Jawa Pos 16 Maret 2016

0 komentar:

Posting Komentar