7.1.16

SURAT UNTUK PEMIMPIN NEGERI

Muhammad Duha Saputra Kusnadi
Fakultas Psikologi
Univesitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Kepada Pemimpin Negeri
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Pemimpin Negeri,

Bapak/Ibu pemimpin negeri, tidakkah engkau melihat masih banyak sekali masyarakat yang ekonominya menengah kebawah? Bahkan masih banyak sekali masyarakat kita yang untuk makan sehari-harinya saja susah. Sedangkan masyarakat Indonesia yang ekonominya menengah keatas masih banyak yang kurang peduli dengan masyarakat yang kurang mampu. Bahkan banyak masyarakat yang memberikan uang jika ada yang mengamen ataupun meminta-minta di pinggir jalan.
Hal seperti inilah yang menyebabkan sumber daya manusia di Indonesia malas dan kurang mau berusaha keras untuk bekerja lebih baik. Bahkan masyarakat
Indonesia yang melakukan hal tersebut banyak sekali yang masih muda dan masih sehat. Selain itu, masih banyak masyarakat Indonesia yang lansia suka mengemis dipinggir jalan raya. Dan yang lebih memprihatinkan lagi yaitu pengemis ibu-ibu yang menggunakan anaknya yang masih bayi untuk mendapatkan belas kasih dari pengendara dijalan raya.
Saya mengetahui bahwa pemerintah Indonesia telah berupaya keras untuk mengurangi kemiskinan yang dialami oleh masyarakat di Indonesia. Namun, upaya yang dilakukan pemerintah ini kurang maksimal. Seharusnya jika pemerintah Indonesia ingin mengurangi kemiskinan di Indonesia adalah dengan cara membuka lapangan pekerjaan yang memadai dengan jumlah penduduk di Indonesia ini. Kenapa harus lapangan pekerjaan? Karena hal yang paling banyak menyebabkan kemiskinan adalah pengangguran.
Sebenarnya pemerintah Indonesia tidak harus membuka lapangan pekerjaan yang berbasis PT. karena di Indonesia ini banyak sekali lapangan pekerjaan seperti home industry, dan lain-lainnya. Namun, kenapa banyak masyarakat Indonesia yang kurang berminat untuk bekerja di tempat seperti itu, lebih memilih mengemis dan mengamen dipinggiran jalan? Ini semua karena kurangnya perhatian pemerintah baik pusat maupun daerah mengenai potensi yang bisa dihasilkan oleh usaha rumahan tersebut. Sebenarnya jika usaha rumahan itu dikembangkan lagi, itu bisa menjadi salah satu hal yang membuat devisa negara meningkat. Contohnya seperti industri rumah yang membuat kerajinan kulit, batik, gerabah dan masih banyak lagi, hasil dari produksi itu banyak yang diminati oleh turis asing. Sehingga banyak yang mengekspor hasil kerajinannya tersebut keluar negeri karena permintaan dari turis asing.
Maka dari itu saya berharap kepada pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun warga masyarakat yang ada di Indonesia, untuk saling bekerja sama dalam mengurangi pengangguran dan kemiskinan yang ada di Indonesia. Cara yang dapat dilakukan adalah pemerintah pusat saling berkoordinasi dengan pemerintah daerah yang ada di Indonesia ini untuk mengetahui potensi yang dapat berkembang dari setiap daerahnya. Selain itu kita sebagai masyarakat di Indonesia juga harus mendukung usaha pemerintah tersebut demi kemajuan negara Indonesia ini untuk menjadi salah satu negara maju di dunia.
Terimakasih.

Yogyakarta, 30 April 2014

Daftar Pustaka:
Hendaru Purnomo. (2014). Ekonomi bisnis: Negara dengan Penduduk Terbanyak di Dunia, RI Masuk 4 Besar. Diperoleh 29 April 2014, http://finance.detik.com/read/2014/03/06/134053/2517461/4/negara-dengan-penduduk-terbanyak-di-dunia-ri-masuk-4-besar




1 komentar:

  1. wahhh keren. iniloh yang perlu kita ajungkan jempol.
    demi meningkatkan dan mensejahterakan masyarakat indonesia. membangun potensi yang mengajak mayarakat berusaha keras demi mendapat identitas diri, biar tidak hanya mengemis, kalau menurut saya ini merupakan salah satu aksi yang berperan di media terutama di MOVON. sulit untuk menemukan mahasiswa yang berani berkoar-koar di depan umum, saya salut dengan kritikan terhadap negara yang sifatnya membangun kesejahteraan warga Indonesia. dan sulit untuk menemukan mahsiswa yang punyak rasa peduli pada negara, apalagi pada rezim sekarang ini posisi mahasiswa kurang menampakkan diri terhadap negara ini.
    jadi mahsiswa psikologi up45 sekarang ini memiliki kultur, budaya, ras, adatistiadat, dan sebagainya untuk membangun intelektual muda di Indonesia..
    hehehe,,, keren broooooo

    BalasHapus