RINGKASAN
ARTIKEL: KEMBANGKAN PERTANIAN DAN PRODUK PUPUK
Chusnul
Rizatul Unsha
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Sebagai wujud cinta pada
negeri, SMP Muhammadiyah 2 Prambanan Sleman Sejak 2011 mengembangkan lifeskill fokus bidang pertanian selain
boga da sablon. Hasilnya para siswa memiliki keterampilan bertani yang bisa
diterapkan setidaknya membantu orang tua bertani. Kebanggaan lain yakni para
siswa mampu memproduksi pupuk organik cair (POC) berlabel yang juga laku di
pasaran. POC terbukti menyuburkan tanaman.
Materi yang didapat di kelas
langsung dipraktekkan. Bekerja sama dengan rumah pintar Bantu yang menyediakan
lahan sebagai proyek percontohan. Para siswa diingatkan bahwa bertani dan
bercocok tanam memberi prospek yang sangat cerah dan bisa menjanjikan masa
depan.
Kepala sekolah SMP
Muhammadiyah 2 Prambanan menerapkan bidang pertanian dalam intrakurikuler tidak
lain karena sebagian besar anak didiknya berasal dari keluarga petani.
Hasilnya, para siswa SMP
Muhammadiyah 2 Prambanan terbukti menjadi jiwa yang kreatif sekaligus jiwa
wirausaha. Bahkan Nur fitri dan ketiga temannya yang masih duduk di bangku
kelas 2 SMP tersebut mampu memproduksi pupuk organik cair yang berbahan dari
limbah rumah tangga di lingkungan sekitar.
Apa sumbangan artikel itu
terhadap psilkologi industri dan pendidikan ? Sebagai generasi muda kita harus
dituntut memiliki jiwa yang kreatif. Selain bertahan dalam era kompetisi pasar
yang ketat nantinya. Anak didik mampu menanamkan jiwa wirausaha sejak dini.
Dunia industri memang
memerlukan skill yang mumpuni, disamping itu juga harus jeli melihat peluang
bisnis. Seperti POC yang di produksi anak SMP Muhammadiyah 2 Prambanan itu.
Dimana limbah ditempat lain hanya dibuang dan tidak berguna, dapat disulap menjadi
barang bernilai jual yang bermanfaat juga.
Sumber tulisan:
Kartono, St. (2015). Menjadi
Guru untuk Murid . Kedaulatan Rakyat ,
hal 12 14 Desember
sangat menarik temanya bak. mengusung kreatif peserta didik adalah salah satu bentuk pelatihan dan pemetaan kreatif terhadap peserta didik yang sifatnya membangun terhadap intelektual. sempat ada penjelasan dari psikologisnya sebagai penyeimbang terhadap kreatif dan mentalitas, sangatlah menarik jika melatih mentalitas terhadap paserta didik yang berbasis akademis.! adakah pengkajian lagi tentang penerapan yang di terapkan pada peserta didik yang masih SMP, pada hakikatnya peserta didik yang masih SMP itu masih pengenalan individu terhadap lingkungan sekitar yang hakikatnya tidak lepas dengan cara bagaimana ia berinteraksi. mampukah ia bisa membangun intelektual dengan idiologi yang di terpakan di SMP tersebut, sedangkan masa SMP itu masih banyak pengenalan dan masih banyak wawasan laik yang harus ia pelajarri dan yang ia harus ketahuai. sperti matematika atau pelajaran lainnya...
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus