Sampah Dipres Sebelum Masuk ke TPA
R Joko Prambudiyono
Fakultas Psikologi Universitas
Proklamasi 45
Yogyakarta
Kota
Magelang, merupakan kota disisi utara provinsi DIY. Belum lama di kota ini
punya cara jitu untuk mengurangi volume sampah yang akan diangkut ke mobil atau
ketruk-truk sampah. Carany dengan dipres terlebih dahulu sebelum masuk ke TPA,
kenapa hal ini dilakukan agar sampah yang dibwa dengan mengunakan mobil atau
truk-truk sampah tersebut lebih ringkas dan dapat menampung lebih banyak sampah
dalam membawanya.
Siapa
penggagas sistem pengepresan ini dan dimana pengepresan sampah ini dilakukan?
Pengagasnya dalah Dinas Kebersihan dan Tata Kota (DKPTK) Kota Magelang.
Pengepresan ini dilakukan di Stasiun Pengolahan Antarkelurahan (SPAK) yang ada
di Kelurahan Magersari, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang. Pengepresan
ini dilakukan dengan alat bermesin diesel.
Bagaimana
prosesnya sebelum sampah itu dipres lalu di masukkan ke TPA? Caranya sebelum
dipres sampah organic dan anorganik tersebut dimasukkan ke dalam sebuah lubang
berukuran 2x2 meter. Begitu sampah yang diturunkan oleh sejumlah pekerja
memenuhi lubang, maka alat tersebut kemudian dinyalakan dan sampah kemudian
dipres menjadi padat.
Kapan
proses pengepresan sampah ini dirintis? Menurut Kepala Seksi Transportasi dan
Peralatan (DKPTK) Supriyanto menjelaskan pengepresan ini baru dirintis di
Kelurahan Magersari sejak akhir Maret 2015 dan alat ini merupakan bantuan dari
kementrian Pekerjaan Umum dan ESDM. Sejauh ini baru melayani lingkup sampah di
Magelang Selatan. Tetapi kedepannya diharapkan semua kelurahan akan memiliki
alat pengepresan ini.
Dengan
adanya proses pengepresan ini apakah ada manfaatnya? Ada, dengan menggunakan
proses pengepresan ini bisa mengurangi volume sampah di TPA Banyuurip,
Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang yang saat ini digunakan untuk membuang
sampah dari Kota Magelang. Selain itu alat tersebut juga dapat mengurangi
sampah yang tercecer saat diangkut dan akan dibuang ke TPA dengan menggunakan
truk pengangkut sampah. Beliau memaparkan sampah yang tadinya dimuat dalam tiga
truk pengangkut sampah, setelah dilakukan pengepresan hanya cukup dimuat satu
truk saja. Alat tersebut juga mengurangi bau yang ditimbulkan sampah itu.
Air
lendir atau air limbah cair sampah yang dihasilkan dalam proses pengepresan
sampah tersebut juga dapat digunakan sebagai pupuk tanaman. Selain itu lindir
tersbut juga dimanfaatkan untuk digunakan sebagai sumber listrik atau gas
metan. Dalam mengelola sampah pihaknya juga membuat pupuk organic yang
dilakukan di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Kelurahan Jurangombo
Utara. Untuk kegiatan ini pihaknya berkordinasi dengan Kantor Lingkungan Hidup
yang terus memotivasi warga kota Magelang untuk menggelola sampah dengan baik dan benar, sehingga bisa
bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar