Sri Mulyaningsih
Universitas Proklamasi
’45 Yogyakarta
Emosi merupakan perasaan yang
digunakan untuk merespons terhadap peristiwa yang terjadi disekitarnya. Dengan
emosi individu dapat mengarahkan konsentrasi, mengorganisir fikiran, memberikan
kekuatan daya tahan tubuh dalam beradaptasi dengan lingkungan sesuai dengan
kebutuhannya. Emosi juga dapat menjadikan individu mengarah kepada kehidupan
untuk survival serta sebaliknya, dapat mengarahkan individu kepada kehancuran.
Emosi berkembang sebagai hasil interaksi lingkungan, tak terkecuali pada
anak-anak.
Berbagai lingkungan sangat
mempengaruhi tumbuh kembang anak. Diantaranya mikrosistem, mesosistem,
ekosistem dan makrosistem. Mikrosistem merupakan lingkungan pertama dan paling
mendasar bagi anak untuk mengenal lingkungan yang lebih luas. Salah satu
komponen yang ada dalam lingkungan ini adalah keluarga. Keluarga merupakan
tempat pertama bagi perkembangan fisiologis dan psikologis anak. Dalam keuarga
memiliki banyak fungsi, tidak hanya memelihara dan melindungi, tapi juga
memberikan support, bimbingan, pengarahan, penilaian, dan membantu mencarikan
jalan keluar jika menemukan kesulitan.
Peran orang tua lah yang utama.
Tak hanya ibu namun ayah juga harus turut andil dalam mengasuh anak. Karena ada
beberapa hal yang tidak dimiliki oleh ibu namun harus didapatkan oleh seorang
anak. Turut andilnya ayah dalam mengasuh juga memiliki dampak yang positif,
diantaranya berkembangnya rasa percaya diri, kemampuan berempati, beradaptasi,
interaksi sosial serta kemampuan dalam mengendalikan emosi. Emosi merupakan
faktor bawaan dan berkembang melalui stimulasi lingkungan.
Keterlibatan orang tua dalam
beberapa kegiatan anak berdampak positif bagi anak, anak akan merasa
terlindungi, dan bahagia karena merasakan support dari kedua orangtuanya.
Sehingga emosi – emosi positif akan terbentuk. Dengan emosi positif yang
dimiliki si anak, ia akan mampu mengontrol serta mengendalikan tekanan yang
dihadapinya dengan hati – hati.
Sumber: Dra. Alif Muarifah, S.Psi.
M.Si. Ph.D., Keterlibatan Ayah Dalam
Mengendalikan Emosi Anak, Bernas, 30 November 2015, Hal: 4
0 komentar:
Posting Komentar