Oleh : Naurmi Rojab Destiya
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Di
Sela Mengikuti Bedah Rumah
NANGGULAN
(KR) – Potensi yang melimpah di sekitar lingkungan masyarakat menjadi aspirasi
bagi Bupati Kulonprogo dr H Hasto Wardoyo untuk meluncurkan slogan baru sebagai
upaya ajakan hidup sederhana agar cepat terlepas dari kemiskinan. Jika slogan
Bela dan Beli Kulonprogo penekanannya lebih pada semangat mencintai daerah
termasuk produk lokalnya maka slogan baru ngapa
tuku yang dicanangkannya pada saat bedah rumah di Desa Banyuroto Kecamatan
Nganggulan baru-baru ini dimaksudkan agar masyarakat tidak terjebak hidup boros
dan konsumtif.
“Dengan
memanfaatkan apa yang ada di sekitar lingkungan tentu masyarakat bisa menekan
pengeluaran atau berhemat,” katanya.
Bupati
mencontohkan melimpahnya potongan kayu dan ranting di sekitar lingkungan
masyarakat. Jika dimanfaatkan menjadi kayu bakar tentu warga tidak perlu
membeli gas untuk keperluan memasak. Selain itu juga luas lahan pekarangan di
sekitar rumah bisa dimanfaatkan untuk menanam sayuran untuk keperluan
sehari-hari. “Mari hidup sederhana dan jangn terjebak dalam budaya konsumtif,
manfaatkan apa yang ada di sekitar kita,” ajak dr Hasto seraya meneriakan iso nandur (bisa menananm) dan dijawab
warga dengan ngapa tuku (mengapa
membeli) dan iso gawe (bisa membuat)
dijawab ngapa tuku (mengapa membeli).
Rumah
warga miskin yang disasar Bupati bersama Tim Bedah Rumah Kabupaten Kulonprogo
pada Minggu (23/8) lalu meliputi rumah milik Ngaliman warga Pedukuhan Dlinggo
Desa Banyuroto, Nurhayat warga Pedukuhan Wareng Desa Donomulyo, Sukadi warga
Pedukuhan Karang Wetan Desa Donomulyo serta Rubiyo warga Pedukuhan Dukuh Desa
Donomulyo Kecamatan Nanggulan.
Selain
bantuan bedah rumah berasal dari Bazda Kulonprogo dan Bazcam setempat, bantuan
juga mengalir dari berbagai pihak termasuk Forum Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan-perusahaan yang
ada di Kulonprogo yang diketuai Jumantoro SE.
Menurut
Bupati, bedah rumah merupakan bagian dari Gerakan Gotong Royong Rakyat Bersatu
(Gentong Rembes). “Gentong Rembes bermakna warga yang mampu membantu warga
miskin, termasuk membantu membangunkan rumah bagi warga yang selama ini tinggal
di rumah yang tidak layak huni dan jauh dari standar sehat,” tutur dr Hasto,
Minggu (30/8).
Di
sela mengikuti bedah rumah Bupati bersama Wabup Drs Sutedjo dan Tim Bedah Rumah
Kulonprogo menyempatkan diri menengok warga setempat yang menderita penyakit
tulang atau Osteoporosis.
Sumber : Kedaulatan Rakyat tanggal 1 septe
0 komentar:
Posting Komentar