AYAH BUKAN HANYA “FIGURAN” DI KELUARGA
Murjiwantoro
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Penelitian di luar negeri menunjukkan para pelaku kriminal presentasi terbesarnya adalah orang yang tidak mendapatkan perhatian dari ayahnya. Ayah harus menjadi pelaku utama bersama ibu, bukan figuran, dalam keluarga. Dari data yang masuk ke Komnas PA, 80 persen pelaku kekerasan dalam rumah tangga terhadap anak adalah para ibu, dengan adanya kontribusi dari ayah. Kekerasan dalam rumah tangga terhadap anak, terjadi bukan karena ibu yang jahat, tetapi karena ayah yang tidak peduli, tegasnya. Mengapa ayah perlu peduli.? Kehadiran ayah secara nyata di rumah, berdampak bukan hanya kepada psikologis anak namun juga ibu. Sosok ayah dibutuhkan oleh anak laki-laki, juga anak perempuan. Ibu juga membutuhkan peran ayah dalam pengasuhan untuk menimbulkan rasa aman, kebersamaan, dan pekerjaan rumah tangga yang lebih ringan. Bahkan, kehadiran peran ayah di rumah secara utuh juga memperkokoh nilai perkawinan.
"Dari
segi psikologis, anak membutuhkan model perilaku
maskulin dari ayahnya. Anak perempuan pun membutuhkan model ini
untuk mengembangkan kemampuannya menghadapi pasangan hidup nantinya. Anak
perempuan dapat lebih mampu memahami perilaku laki-laki karena kedekatan yang
terbangun antara dia dengan sang ayah. Kedekatan hubungan ayah dengan anak-anak
juga berperan penting bagi pasangan dan hubungan pernikahan. Ibu yang merasa
dibantu dalam menjalankan peran pengasuhan menimbulkan perasaan lebih aman dan
nyaman, yang berpengaruh pada keharmonisan keluarga. Menguatkan pernikahan
Kepedulian ayah terhadap keluarga menjadi penting untuk menguatkan perkawinan. Selain itu kedekatan hubungan ayah dengan seluruh anggota keluarganya, mengembangkan rasa percaya diri ayah.
Kepedulian ayah terhadap keluarga menjadi penting untuk menguatkan perkawinan. Selain itu kedekatan hubungan ayah dengan seluruh anggota keluarganya, mengembangkan rasa percaya diri ayah.
"Tidak
ada gunanya sukses di luar, namun saat kembali ke rumah, ayah tak dekat dengan
anak. Mendapat pengakuan di rumah, apalagi dari anak-anak penting untuk
memberikan rasa aman dan nyaman bagi seorang ayah. Menjadi ayah harus
profesional, langkah awalnya adalah dengan membangun kedekatan bersama
anak-anak. Jangan pernah menjadikan keterbatasan waktu atau kesibukan bekerja
sebagai alasan untuk tak dekat dengan anak. Karenanya kemampuan manajemen waktu
menjadi penting dimiliki setiap ayah. Komunikasi sejak dini Untuk menjadi ayah yang
peduli dan profesional, langkah awalnya mulai membiasakan kekuatan verbal,
membangun komunikasi dengan anak sejak dini. Dengan begitu, anak akan terbuka berbicara dan mengungkapkan pikiran dan
ekspresinya kepada orang tuanya.
Sumber
Tulisan : Wawa, (2015), Ayah Bukan Hanya “Figuran” diKeluarga, Kompas, 23 Desember 2015.
0 komentar:
Posting Komentar