Fiki Fatimah
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Operasi
pengangkatan rahim atau histerektomi adalah tindakan pengeluaran rahim dari
tubuh wanita. Pengangkatan dapat dilakukan pada seluruh atau sebagian rahim,
serta dapat disertai pengangkatan ovarium atau leher
rahim maupun tidak.
rahim maupun tidak.
Histerektomi
umumnya dilakukan akibat adanya penyakit atau perdarahan rahim yang tidak dapat
diatasi dengan cara lain. Sebut saja tumor jinak pada rahim yang menimbulkan
nyeri dan perdarahan, peranakan turun, endometriosis, perdarahan terus menerus
dari vagina, penebalan dinding rahim, dan nyeri kronik di daerah panggul. Pengangkatan
rahim juga sering diperlukan pada kasus kanker rahim, serviks, atau ovarium
(indung telur). Semua ini hanya dipertimbangkan jika semua terapi lain tidak
berhasil mengatasi penyakit.
Setelah
menjalani pengangkatan rahim dan indung telur, seorang wanita akan mengalami
menopause dan tidak dapat hamil lagi. Walau demikian, indung telur dapat
dibekukan dengan teknik khusus seandainya ia ingin memiliki keturunan meski
harus melalui ibu pengganti (surrogate mother).
Jika
pengangkatan rahim tidak diikuti pengangkatan indung telur, wanita dapat tetap
haid, tapi ia akan lebih cepat mengalami menopause dibanding wanita lainnya.
Pada awal berkurangnya hormon estrogen, ia mungkin akan mengalami perubahan
berupa hotflushes atau selalu merasa kepanasan, depresi, vagina menjadi kering,
insomnia (gangguan tidur, lemah, dan keringat pada malam hari). Untuk mengatasi
gejala-gejala ini, dokter dapat menganjurkan pemberian terapi sulih hormon.
Ovarium
atau indung telur adalah organ yang berfungsi untuk menghasilkan hormon
esstrogen. Pengangkatan ovarium akan menyebabkan berkurangnya hormon secara
mendadak. Jangka panjang, wanita akan lebih cepat menua dan mengalami penurunan
hasrat seksual. Sama seperti wanita menopause lainnya, risiko terjadinya penyakit
jantung dan osteoporosis juga akan meningkat. Lebih dari itu,
operasi pengangkatan rahim dapat menimbulkan dampak psikologis besar bagi
wanita yang menjalaninya.
Pengangkatan indung telur bukan merupakan satu-satunya
pilihan yang harus dijalani para penderita kanker payudara karena masih bias melalui
pengobatan dan pemeriksaan rutin yang menjadi pilihan.
Sumber : ADH . (2015) . Pengangkatan Indung Telur
Bukan Satu-Satunya Pilihan . Kompas . 10 Oktober . Hal 20
0 komentar:
Posting Komentar