RAIH PRESTASI
DEMI MASA DEPAN
M. Junaidi
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
M. Jun. |
Fakutas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta, Psikologi merupakan salah
satu ilmu yang mempelajari tentang jiwa dan prilaku manusia, selain itu ilmu
psikologi mempelajari budaya, sosial dan sebagainya yang berkaitan dengan
manusia. Karena manusia juga berperan di bidang sosial dan budaya jadi ilmu
psikologi juga mempejari tentang kesusilaan yang terjadi pada manusia dan yang
terjadi di lingkungannya. Sangat unik ketika berbicara tentang psikologi karena
psikologi bisa berperan di mana saja dan berperan untuk apa saja, salah satu
contoh hukum juga memerlukan psikologi dalam artian hakim juga memerlukan
pendamping yang dari psikologi. Hal yang demikian tidak bisa kita pungkiri
kalau psikologi benar-benar ilmu yang sangat penting dan psikologi ini tidak
mengenal batasan apapun yang berkaitan dengan manusia pasti psikologisnya
disitu juga berperan.
Saya sebagai mahasiswa psikologi di universitas
proklamasi 45 yogyakarta, sangnat bangga menempuh ilmu kemanusian dan
lingkungan atau juga sosial. Ada
beberapa ilmu yang harus kita telaah lagi di psikologi, salah satunya bagai
mana kita mengenal dirinya sendiri, dan tidak hanya membaca prilaku orang
lain, karena pada saat ini semua mengatakan kenal pada dirinya sendiri
tapi manakala ketika ia di tanya tentang dirinya tidak mengatahui apa yang
orang lain tanyakan, dan banyak orang yang mengaku dirinya sendiri merasa hebat
tapi ketika ia ditanya tentang dirinya tidak paham dengan apa yang ia lakukan.
Mungkin saja orang mengaku kenal pada dirinya sendiri tapi ia tidak mungkin
bisa mengenalkan dirinya pada orang lain. Karena apapun yang ia ketahui tentang
dirinya ia tidak bisa menjawab sejujurnya pada orang lain, dan tidak bisa
memperkenalkan dirinya pada orang lain secara konseptual dan secara
psikologisnya.
Mengenal orang lain itu sangat penting karena untuk
mengenal dirinya sendiri perlu mengenal orang lain, sebelummnya. begitu juga
dengan bayi yang baru lahir untuk mengenal dirinya ia perlu orang lain yang
memperkenalkan, siapa sebenarnya bayi tersebut, ia tidak akan mengenal dirinya
sebagai bayi kalau orang lain itu tidak mengenalkannya, seperti itulah
kira-kira yang saya pahami.
Begitu juga dengan prestasi. Kita tidak akan
berpsestasi kalau kita tidak banyak mengenal orang lain, karena orang lain yang
bisa menilai apakah ia berprestasi atau tidaknya. Mungkin saja saya perlu
mengenal orang lain untuk berprestasi. Karena yang menilai ia berprestasi itu
juga orang lain. Juri mengatakan kamu menang dalam lomba esai karena ia
mengenal tulisannya yang benar-benar bagus daripada esai yang lain. Dan yang perlu teman-teman ketahui tentang
saya pribadi M. Junaidi, bahwa saya tidak banyak prestasi yang saya raih dan
bahkan tidak ada. Mungkin ini berangkat dari kebodohan saya sehingga saya tidak
prestasi, saya tidak di kenal oleh banya
orang, kalau teman-teman sudah terkenal di masyarakat dan di kalangan dosen.
Siapa sih yang gak kenal teman-teman, para dosen Psikologi. wah pasti kenal
semua, beda dengan saya jangankan dosen temanpun yang saya kenali tidak
mengenal saya. Dan saya rasa dosen itu masih banyak yang tidak mengenal saya,
karena saya ini tidak terkenal seperti teman-teman lain.
Mungkin inilah saya yang tidak punyak prestasi,
sebenarnya ada juga si prestasi yang mungkin itu tidak bisa kami publikasikan.
Salah satunya saya juara dua lomba cerdas cermat yang di adakan oleh ketua BEM
lama Ahmat Yani itupun karena pesertanya tidak banyak seandainya teman-teman
itu ikut pasti saya kalah, karena yang mengikuti lomba tersebut dari UP 45 dan
AMPJ. Dan selain itu yang menurut saya prestasi saya, yaitu pernah jadi
kepengurusan di berbagai organisasi internal,
KOPMA, UKMI, PERS,. Dan di HMI komisariat UP45 juga di percayai sebagai
PA (pengembangan anggota), di BEM di percayai sebagai mentri pembardayaan
mahasiswa.
Intinya adalah saya sangat bangga penempuh ilmu di
universitas proklamsi, khususnya di psikologi. Banyak motivasi dari dosen yang
selalu membangun mahasiswanya, sehingga mahasisawa tersebut sukses dengan nilai
A. Cuman saya gak pernah nilai A. Wah keren kan dosen saja ikut andil demi
membangun karir mahasiswanya. coba kita mengaca pada kampus-kampus lain,
mahasiswanya kuliah habis itu pulang dosen gak ikut campur, di kasik tugas
kalau tidak di selesaikan dapat konsekuensinya, tapi kalau di kampus kita
dosennya itu sangat berperan di kalangan mahasiswanya, demi mempertahankan
prestasi mahasiswanya. Banyak yang saya banggakan menempuh ilmu di up, selain
itu kita harus mandiri, apa-apa di sediakan, dalam artian ada tugas
kepribadian, tinggal ke perpus. ada tugas psikologi industri, tinggal ke
perpus, di sediakan semua, perlu koran ke perpus juga ada.
Sangat bangga menempuh ilmu psikologi di UP45
meskipun saya tidak pernah menyumbang prestasi terhadap fakultas dan kampus,
masih saja para dosen itu mengajari dan memberi motivasi. sebenarnya banyak peluang untuk mendapatkan prestasi di kampus ini cuman karena saya kurang memahami dan kurang berinteraksi secara cepat dan sekali lagi ini semua berangkat dari kebodohan yang saya miliki. saya sangat berterimakasih pada para dosen yang memberi materi dan yang memberi motivasi pada saya sebagai mahasiswa di Universitas Proklamasi 45 khususnya di fakultas Psikologi.
keren bro :D
BalasHapus