6.1.16

Move On



Fiki Fatimah
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta

Move On itu dari bahasa inggris yang jika kita artikan satu persatu menjadi Move = Bergerak dan On itu = Di atas. Tapi kalau kita artikan secara bersama-sama menjadi bergerak maju , Tapi kalau bahasa ini di gunakan dalam dunia asmara maka arti dari kata move on adalah melupakan mantan pacar dan membuka hati untuk orang lain. Sebenarnya kata move on ini luas sekali konteksnya, jadi tidak hanya pada pacaran saja tetapi bisa juga move on dari tempat kerja yang intinya itu kita keluar dari hal yang biasa kita lakukan dan kita rasakan. 
Banyak sekali orang yang suka menggunakan istilah "gagal move on" dalam berkelakar sehari-hari. Istilah ini merujuk kepada mereka yang terus terpaku pada masa lalunya, dan sulit untuk menerima perubahan baru yang dihadapi saat ini. Situasi ini bisa dialami baik oleh tua maupun muda. Meskipun istilah ini digunakan dalam kelakar harian, bisa jadi sebenarnya situasi ini mengandung banyak kebenaran. Selain itu mengakibatkan konsekuensi yang tidak kecil bagi yang mengalaminya. Sekarang, apakah kita termasuk orang yang mudah untuk move on? Menerima situasi baru, atasan baru, lingkungan baru, peraturan baru?
     Mengapa orang sering terbelenggu dengan kebiasaan lama, seolah-olah kapasitas untuk belajar dan mempelajari situasi baru demikian alot? Seorang psikolog Carol Dweck melakukan riset selama beberapa tahun dan mengidentifikasi 2 jenis mindset yang mendasari sukses tidaknya seseorang dalam menghadapi tantangan. Yang pertama adalah fixed mindset, di mana seseorang lebih percaya bahwa  kualitas-kualitas pribadi yang mendasar, seperti kecerdasan dan bakat adalah sesuatu hal yang tidak bisa diubah. “Memang dasarnya saya tidak bisa, ya saya terima saja” demikian biasanya si individu mengatakan pada dirinya sendiri. Biasanya individu seperti ini tidak henti-hentinya mengkaji apa kekuatannya, namun lupa bahwa dengan upaya keras, kelemahannya akan bisa diatasi. Dengan sendirinya, individu seperti ini tidak meyakini kekuatan upayanya.
     Sementara individu lain dengan growth mindset, melihat bahwa kelemahannya saat ini merupakan potensi yang masih terpendam yang masih harus digarap. Inteligensi dan bakat dianggap sebagai modal yang masih harus dikembangkan sementara kegagalan dianggap hanya sebagai salah satu langkah salah dalam mencapai tujuan sehingga ia harus mencari cara lain untuk mencapainya. Orang seperti ini sangat haus belajar dan kuat melenting dalam kegagalan. Bila memang growth mindset ini demikian menguntungkannya, mengapa orang sering tidak memilih mindset ini? Apakah karena individu tidak menyadarinya? Atau  mungkin mereka sadar, tetapi tidak mampu mengontrol diri untuk menjaga mindset berkembang ini?
Move on ini bisa di artikan dengan banyak kata. Tapi yang paling penting adalah bagaimana cara move on. Berikut ini adalah cara bagaimana kita bisa move on 1. Yang paling utama adalah ikhlas atau menerima kenyataan. 2. Membuka diri dengan situasi atau status yang baru. 3. Terakhir enjoy your life, karena hidup itu hanya sekali. Manfaatkanlah waktu sebaik mungkin.

Sumber : Shutterstock . (2015) . Move On . KOMPAS . 10 Oktober . Hal 33

0 komentar:

Posting Komentar