Oleh Nunuk Priyati
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Sungguh
mengesankan, setelah lulus kuliah Sri Karmini diberi kesempatan untuk memilih
lokasi mengajar karena prestasinya. Sri Karmini yang lahir pada 1 Oktober 1971
ini mengawali kariernya sebagai guru kelas IV di SDN Yosorejo 2 Pekalongan
Selatan pada tahun 1993 selama dua tahun. Setelah itu, beliau mengabdikan diri
mengajar di kelas VI. Dan banyak dari murid-murid beliau yang masuk SMP Negeri.
Sri
Karmini mengikuti tes kepala sekolah berbekal pengalamannya menjadi guru selama
18 tahun. Pada tahun 2011 Sri lolos, Sri
menjadi kepala sekolah di SDN Dekoro Pekalongan Timur selama dua tahun
lantas Sri dipercaya untuk menjadi Kepala Sekolah di SDN Keputran 06 Pekalongan
hingga saat ini.
Bagi
Sri, semakin tinggi sebuah tinggi maka semakin kencang angina yang menerpanya.
Menjadi kepala sekolah bukan semata-mata pencapaian kariernya selama menjadi
guru, tetapi ada tanggungjawab lebih yang ia emban. Sri mengaku, kadang
menomorduakan keluarganya demi pekerjaan. Namun, keluarganya mengerti dan tetap
mendukung.
Menjabat
sebagai kepala sekolah tentunya menghadapi berbagai tantangan yang datang silih
berganti. Salah satu tantangan berat yang beliau temui adalah ketika ad
pro-kontrak terhadap kebijakan baru yang menimbulkan komplai wali murid. Namun
beliau tidak patah arang dan tetap optimis untuk menjadikkan SDN Kaputren 06
ini menjadi percontohan di Pekalongan.
Daftar Pustaka:
Karmini, Sri. (2015). Kegigihan
Menjadi Modal Kesuksesan: Kompas, senin 1 Juni hal 35
0 komentar:
Posting Komentar