Ringkasan Artikel : Salatiga, Kekayaan Kulinernya
Melegenda
Antoni Firdaus
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Meski kecil, Salatiga cukup
tersohor di berbagai daerah karena kulinernya yang melegenda. Sebut saja soto
esto, bakso babat tamansari, enting-enting gepuk, ronde jago, dan gethuk
kethek.
Salatiga terdiri dari empat
Kecamatan dengan luas 56,8 km2. Meski kecil, Salatiga cukup tersohor
di berbagai daerah karena kulinernya yang melegenda seperti yang sudah disebutkan
diatas.
Dari nama-namanya yang unik
ada Soto ESTO karena lokasi lapak jualannya berada di bekas garasi ESTO,
perusahaan bus pertama di Salatiga. Kemudian ada Wedang ronde jago yang sudah
buka sejak tahun 1960-an yang memiliki kekhasan isinya yang lengkap ada, irisan
kulit jeruk kering, manisan tangkeh kering, agar-agar, sagu mutiara, dan rumput
laut yang melengkapi kolang-kaling kacang tanah, dan bola-bola berisi kacang
tanah tumbuh, dantentunya disajikan dengan kuah sari jahe panas.
Bahkan ada olahan yang tak
kalah menarik dari olahan singkong yaitu gethuk kethek dan singkong keju.Gethuk
kethek yang dimaksud tidak berasal dari daging monyet seperti namanya,
melainkan terbuat dari singkong yang diaduk bersama kelapa parut dan gula.
Karena penjualnya memelihara monyet di depan rumahnya.
Keberadaan dua sentra
kuliner (gethuk kethek dan singkong keju) ini mampu mendorong masyarakat
sekitar membuka usaha serupa maupun produk olahan singkong lainnya.Yulianto
berharap, geliat perkembangan usaha mikro, kecil dan menengan (UMKM) di sentra
olahan singkon ini dapat memacu masyarakat untuk menciptakan kuliner lainnya
dan bahkan memacu masyarakat untuk menggerakkan roda perekonomian rakyat
lainnya, seperti pariwisata, perhotelan, dan transportasi.
“Bahkan kalau bisa, saling
terintegrasi satu sama lain, jadi kota Salatiga punya unggulan. Hal ini untuk
mengantisipasi jalan Tol Semarang-Solo jika sudah dioperasikan sepenuhnya,
supaya Salatiga tetap dikunjungi masyaakat terutama wisatawan dari berbagai
daerah,” Harapnya.
Sumber : LAU, Salatiga, Kekayaan Kulinernya Melegenda.
Kompas, 21 April 2015. Hal 27
0 komentar:
Posting Komentar