Ringkasan
Artikel 1: Sawitri Supardi Sadarjoen, Cara sakit yang sehat
Susanti
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Polusi
udara, polusi air, perubahan cuaca, penurunan kondisi fisik, kecelakaan yang
tidak terelakkan, bisa terjadi kapan saja, dimana saja, tanpa dapat dielakkan.
Penyakit infeksi oleh bakteri, virus, serta macam-macam mikroba lain bisa
menjadi penyebab utama bagi kita untuk menderita penyakit dalam jangka waktu
singkat dan bisa juga menderita sakit menahun. Kesemuanya itu tidak luput dari
pengaruh kondisi fisik sebagai faktor penyebab utama. Pendekatan holistik dalam
dunia modern membawa kita pada pemahaman bahwa bila kita sakit fisik, kita juga
menderita sakit mental sehingga sering perawatan medis perlu diikuti dengan perawatan
psikologis.
Kadar
penerimaan diri terhadap penyakit akan membawa pengaruh pada pengelolaan stres
mental akibat kekhawatiran berlebih tentang penyakit yang sedang kita derita.
Kemampuan mengelola penyertaan stres mental oleh penyakit yang berfungsi optimal
akan mempengaruhi proses percepatan penyembuhan penyakit. Seringkali kita
menganggap keadaan stres dan kemudian sakit sebagai suatu kondisi terberi
karena menjaga keseimbangan kondisi fisik dan mental memang tidak mudah.
Apalagi peran faktor eksternal, seperti perubahan cuaca, kecelakaan, dan
kerentanan terhadap serangan tertentu, tampil dominan dan ditambah pula kondisi
fisik selalu ditandai dengan titik lemah tertentu pada manusia.
Solusi
untuk masalah tersebut yaitu dengan melakukan kiat-kiat sakit yang sehat,
diantaranya yaitu:
1. Terimalah
penyakit yang terberi dengan jiwa besar dan sikap toleran.
2. Bila
meragukan perawatan medis yang disarankan oleh dokter, carilah dokter lain
untuk mendapat opini kedua, paling banyak ketiga. Jika ketiga dokter menyarankan
hal yang sama, terimalah saran tersebut.
3. Pilihlah
cara mengatasi stres yang berpusat pada permasalahan. Cari informasi yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah sebanyak mungkin. Jika kita memperoleh
informasi yang menyatakan penyakit kita parah, tingkatkanlah kadar toleransi
dan isilah waktu kita dengan aktivitas positif dalam keterbatasan kemampuan
fisik kita.
4. Bersikaplah
rasional dan optimistis
5. Hindari
sikap pesimistis dan emosional. Mengeluh berkepanjangan justru membuat kita
semakin terpuruk.
6. Syukurilah
kelebihan-kelebihan yang masih kita miliki.
7. Berupayalah
tetap mampu merawat diri semandiri mungkin agar potensi fisik yang kita miliki
tetap terjaga keberadaannya.
8. Bersikap
kooperatif dengan perawatan dokter
9. Bersabar
dan berdoa ke pada Tuhan Yang Maha Esa karena Dia-lah yang memberi kehidupan
kepada kita semua.
Sumber
tulisan
Kompas.
(2007). Psikologi: Cara Sakit yang Sehat.
Kompas, 23 September
0 komentar:
Posting Komentar