SEKOLAH TERAPKAN CALISTUNG
M. Junaidi
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampuh:
Arundati Shinta
Sekolah
SD adalah sekolah dasar yang menampung siswa lulusan TK yang tidak lepas dari
itu sekolah SD juga merupakan salah satu sekolah yang mendasari dari berbagai
bidang dan potensi, di SD siswa di kenalkan dengan pelajaran umum, seperti perhitungan, agama, sosial, budaya dan
sebagainya. sangatlah gampang untuk masuk di sekolah dasar cukup dengan
persyaratan usia sudah bisa masuk sekolah. Tapi ada sekolah SD di Depok yang
persyaratannya tidak seperti yang ada di SD lain. untuk peserta didik yang baru
atau sisiwa baru saja itu tidak hanya dengan usia akan tetapi sekolah tersebut
menerapkan tes baca tulis dan berhitung (calistung), jadi peserta didik
tersebut bisa masuk sekolah tergantung dengan nilai jika nilainya bagus bisa
diterima tapi jika tidak mungkin saja harus pulang dengan kesedihan.
Penerimaan
siswa baru di SD, Kepala Disdikora Sleman Arif Haryono mengtakan, bahwa pada umunya
untuk penerimaan siswa baru atau seleksi hanya di dasarkan pada usia, yaitu
umur 7 tahun hingga 12 tahun. Dan jika ada yang umurnya masih 6 tahun sudah
mendaftarkan diri dan bisa di terima, jika ada daya tampung, sedangkan
calistung itu tidak di syaratkan bagi peserta didik yang mencalonkan yang tidak
sesuai dengan ketentuan yang sudah menjadi persyaratan di SD tersebut.
Calon
Siswa atau peserta didik di SD itu tidak punyak kemampuan dasar jadi semua yang
masih umur 7 tahun iya memiliki kemampuan yang sama, karena pada usia 7 tahun
sebagian besar anak-anak di SD masih dalam tahap perkembangan emosional dan iya
masih belum bisa berfikir secara abstrak. Dan sifat yang dominan yang di miliki
anak SD tersebut bagaiman agar punyak banyak teman, barbaur dengan teman teman
yang lain, karena anak tersebut ingin selalu di hibur.
Jadi
jika di sekolah dasar menerapkan calistung bagi calon peserta didik maka iya
kurang mampu dan kurang paham.
Sekolah
Dasar (SD) yang usianya rata-rata tujuh tahun tidak pantas menerapkan kemampuan
finansialnya karena pada dasarnya siswa yang kemampuannya masih minim itu tidak
perlu di cekoki dengan bidang yang sekiranya membuat dia tertekan. Dengan
ketidak mampuan mengelolah emosionalnya maka penerapan seperti calistung itu di
tiadakan, karena pada seumuran anak SD masih perlu penguatan mentalitas.
0 komentar:
Posting Komentar