KARAKTERISTIK
ADALAH MUTIVASI UTAMA
M. Junaidi
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampuh:
Arundati Shinta
Pengalaman
yang pernah kita alami merupakan salah satu cermin atau gambaran yang menjadi
acuan untuk masa yang akan datang. Kadang kita tidak sadar bahwa prilaku, sikap
dan karekrter di bentuk oleh pengalaman yang kita alami
sebelumnya.
dan untuk membentuk masa yang akan datang atau masa depan yang baik maka prilaku
tersebut perlu di bentuk mulai sekarang. Seperti. pada saat sekarang berbuat baik, tentu
saja prilaku baik tersebut akan bernilai dan berdampak baik di kemudian hari.
jika kita ingin yang terbaik di masa depan maka memperbaiaki diri mulai
sekarang.
Kenapa
kita sering ke depan cermin melihat diri kita sendiri. depan cermin kita
berbicara pada diri kita sendiri, “kenapa aku bisa seperti ini, kok nggak
seperti yang lain. mereka lebih waw dari pada aku”, ia sadar bahwa dirinya tidak
sama seperti orang lain, tanpa menyadari ia mengeluh pada dirinya sendiri karena, merasa dirinya tidak
sebanding dengan yang orang lain miliki, atau selalu merasa rendah. tapi sayang
kesadaran tersebut tidak dihargai oleh
dirinya sendiri,
Dan tidak mensyukuri pemberian tuhan. Sangatlah rugi jika seseorang masih
mengeluh karena kekurangan. Karena yang telah terjadi pada sebelummya adalah merupakan salah satu dari bentuk dorongan motivasi,
Individu
tidak akan termotivasi jika ia tidak mengalami hal yang menjengkelkan
sebelummya, dan
hal yang bersifat membenarkan pada dirinya adalah referinsi utama untuk selanjutnya yang akan lakukan.
Sering kita melakukan kesalahan namun tidak
menyadarinya. Contoh, ketika kita ngumpul, ngobrol bareng tanpa sengaja ada yang
marah dan kecewa padahal yang kita lakukan dan bicarakan
bukan bermaksud untuk menyakiti perasaannya. Nah distulah kita tidak bisa
mengontrol diri, karena masalah, pemahaman dan pengalaman kita berbeda, jadi
tidaklah salah jika kita tidak menyalahkan orang yang sedang bicara. Pahami
saja apa yang di bicarakan, karena ketika kita juga bicara akan mengalami hal
yang sama. Apakah kita juga menyadari tentang masalah kita sendiri yang di
bicarakan oleh orang lain, atau kita harus marah dengan orang yang membicarakan
kesalah kita pada orang lain, sedangkan mulut mereka yang di pakai dan sama
sekali tidak menggunakan tenaga kita.
benarkah jika
kita menyalah kan orang lain?
Sangat benar! karena dengan menyalahkan orang lain, dengan tidak sadar kita sudah mengontrolnya, maka
jika ada orang yang menyalahkan kita!
harus bersukur karena ia berperan mengontol kita. Seseorang tidak akan maju dan
berkembang tanpa ada orang yang menyalahkan. Sesuai dengan pengalaman teman yang pernah
menceritakan tentang pengalamannya ia
sangatlah susah dan merasa jenuh tanpa ada orang yang menyalahkan, omelan dari
teman-temannya
yang bersifat buruk
sangat
di perlukan, dengan ia
berbicara kesalahanku sedikit banyak aku menyadari dan bangkit dari omelan
teman-teman, Katanya. Banyak orang yang sukses di katain (omelin) orang lain,
contohnya peminpin, sperti presiden ia banyak orang yang menyalahkan entah dari
kepminpinannya atau juga kepribadiannya, padahal pada semasa pencalonan kita
yang milih. Semakin banyak orang yang berontak dan menyalahkan maka ia semakin
maju, selalu membangkitkan visinya. Tapi Tanpa ada yang berontak atau orang
menyalahkan mungkin saja ia enak-enakkan, dan tidak terkontrol. Ada salah satu
teman yang sempat di wawancarai tentang permaslanan ini, ketika ada seseorang yang menceritakan kejelekan dan keburukan
ia hanya tersenyum dan menganggap bahwa apa yang ia bicarakan adalah sebagai motivasi, ia hanya orang awam yang bisa berbicara
kejelekan dan tidak sadar bahwa ia pernah melakukan kesalahan, jawabnya.
Apapun yang menjadi training topik ia tidak lepas
dari benar dan salah, karena karekteristik yang mendasar adalah bodoh dan
pintar. Sering kita menyimpulkan orang lain baik karena
ia berprilaku baik pada dirinya, padahal belum tentu ia berprilaku baik pada
orang lain. Kebenaran bukalnah bodal utama untuk menilai orang itu pitar. Kita tidak bisa menilai
kepintaran individu sesuai dengan kemampuan kita dan tidak pula menilai
kepintarannya dengan kepintarannya sendiri.
Hal
yang paling mendominasi pada diri sendiri
yaitu sebagaimana kita mengatur pola pikir dan prilaku diri sendiri. manusia selalu menginginkan yang positif akan tetapi ketika
ia menilai orang lain cendrung menilai nigatif, contoh kecilnya ketika menjadi juri, ia berperan selalu
mencari cela dari peserta yang terkait.
Salah
satu Pencetus = Martin seligman 2004. Prinsip = psikologi seharusnya :
1. Kekuatan manusia, tidak hanya
memperhatikan dari sisi kelemahan manusuia
2. Membangun hal-hal yang baik dalam hidup,
tidak hanya memperbaiki hal-hal yang buruk saja
3. Berkepentingan untuk membuat hidup
orang-orang normal menjadi lebih bahagia, tidak hanya mengobati hal-hal yang
patologis
Jika
ingin melakukan yang bersifat membangun tapi
lingkungan tidak mendukung maka tetaplah
genggam meskipun menjadi perasaan yang tidak menyenagkan bagi diri
sendiri. karena pada suatu saat ia akan tau seberapa banyak yang di
perjuangkan. Dan ingat Ketika sifatnya positif maka lingkungan yang akan membantu.
Kenapa
orang sering mengejek orang lain, karena
salah satunya ia tidak berperan sendiri
dari apa yang di lakukan orang tersebut.
Dan Seseorang yang bisa Menerima
dirinya sendiri atau bersedia menerima kekurangannya, maka yang akan terjadi ketika individu bisa menerima dirinya
sendiri ia cendrung akan bernilai
positif pada dirinya sendiri.
Bodoh, pintar, salah dan benar adalah karakteristik yang mendasar dan pasti terjadi pada individu.
0 komentar:
Posting Komentar