HUBUNGAN MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN
M. Junaidi
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampuh:
Arundati Shinta
Manusia
adalah ”agent of cange”untuk
kelahiran sebuah perubahan di dalam kelompoknya. Sebab pada sejatinya manusia
adalah sosok peminpin dimuka bumi ini. Hubungan manusia sangat luas, dari
hubungan manusia dengan alam, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan
manusia dengan Tuhannya. Itulah kenapa manusia memiliki peran penting dalam
lahirnya sebuah perubahan. Manusia yang mengerti tentang hakikat intelektual,
maka manusia tidak pernah berhenti untuk terus berfikir mengenai hidupnya
sendiri. Selain itu, dalam kehidupannya ia butuh pencerahan tata cara menjalin
hubungan yang baik. Baik dengan alam, dengan sesama makhluk sosialnya,
lebih-lebih dengan Tuhannya. Banyak hal yang akan didapat dari kesejatian
manusia tersebut dalam membentuk sebuah kepribadian yang benar layaknya manusia.
Walaupun terkadang polemik yang menghantui kehidupannya dalam sebuah peranan
kehidupannya sendiri. Dari yang berkaitan secara nurani, kebatinan, bahkan jiwa
kepemimpinannya di dalam struktur sosialnya pun kerap terjadi banyak konflik,
sehingga itu penting untuk dibenahi. Sebuah pertanyaan yang perlu digaris
bawahi bahwa psikologisme manusia seperti apakah yang diperlukan agar dapat
mencipta tatanan sosial yang benar, baik hubungan antar individu,
individu dan kelompok atau kelompok dan kelompok?. Demikian tulisan ini akan
menjelaskan secara singkat mengenai pengaruh psikologis manusia dalam sebuah
kehidupan sosialnya. Sebab kesenjangan sosial, gejala-gejala sosial dalam
masyarakat sudah banyak kita temui. Kecurigaan saya, mungkin ada banyak
pengaruh dari psikologis kemanusiaannya yang masih tidak tertata rapi. Maka
penting untuk ditinjau oleh mahasiswa psikologi demi terpecahnya permasalahan
sosial tersebut.
Hubungan
interaksi sosial, sebagaimana manusia bertanggung jawab sepenuhnya atas
kebenaran dan pengatahuan, demikian pula bertanggung jawab atas norma dan
nilai-nilai kebenaran.Pada hakikatnya manusia
tidak lepas dari
aturan dan norma-normasosial
yang di ambil dari
budaya,sosial, dan adat, sedangkan kelompok
dengan individu mempunyai jaringan komonikasi. Demi terbangunnya prilaku yang baik, dalam kelompok tersebut terdapat norma sosial
yang mempengaruhi individu, Sehingga situasi
sosial dan interaksi sosial adalah pengaruh pertama untuk menjalin hubungan
antar kelompok dengan individu, manusia sangat di pengaruhi situasi sosial dan
konsep prakmatismetentang
realitas, sebagaimana budaya berubah, maka nilai- nilai kelompok juga ikut berubah. Dalam behaviorisme,
manusia adalah sebagian dari alam semista. Menurut skinner ”sebuah bagian kecil
alam semista ini di isi manusia” hubungan manusia dengan alam atau manusia
dengan lingkungan, sebab lingkungan adalah pengaruh utama bagi kita. Jadi yang membangunprilaku
manusia juga di pengaruhi lingkungan sekitar,
sehingga ia tidak bisa lepas dari adat dan budaya yang membawahi kita.
Manusia
mempunyai potensi yang besar untuk menjadi baik dan menjalin hubungan dengan
baik, baik hubungan antar individu, individu dan kelompok atau kelompok dan
kelompok. Dan manusia bertanggung jawab atas dirinya sendiri, jadi beban dari
kebebasan masing-masing individu dapat membuat pilihan- pilihan yang berbeda,
jadi jika manusia memilih baik tentu saja secara hukum adat juga baik.
0 komentar:
Posting Komentar