Juni Wulan Ningsih
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta

Menurut
Ketua LKIR XII, karya dari tim Abdullah ini berpotensi mendapatkan hak paten
sederhana dikarenakan memiliki kebaruan pada sistemnya. Dalam memecah senyawa
oksida karbon digunakan nano komposit, paduan senyawa titanium, karbon aktif,
dan silikat. Sementara untuk pengurangan gas karbon, lapisan komposit
diaktifkan dengan penyinaran sinar ultraviolet diatas 100 derajat celsius.
Hasil uji coba yang
dilakukan untuk mereduksi asap rokok di ruang merokok menunjukan konsentrasi
60% gas karbon monoksida di dalam kotak bervolume 1200cm3 dapat
direduksi hingga 46% dalam waktu 20 menit. Dimana gas karbon monoksida dapat
mengurangi kemampuan darah dalam menyerap oksigen.
Abdullah
mengetakan bahwa alat ini masih dapat dikembangkan untuk mereduksi asap polutan
dalam ruangan atau rumah dengan semua ventilasi ditutup sehingga udara dari
luar hanya masuk melalui lubang pada kotak pereduksi. Oleh karena itu hanya
udara bersihlah yang masuk kedalam ruangan. Lomba Karya Ilmiah Remaja ini
sendiri terdiri dari bidang IPA, IPS dan teknologi.
Hubungan
artikel ini dengan psikologi inovasi yaitu dampak dari sebuah bencana alam
dapat melahirkan kreativitas remaja yang manfaatnya dapat digunakan bukan hanya
pada daerah yang terkena dampak polutan asap saja tetapi juga masyarakat pada
umumnya.
Sumber:
Yun. (2015).Karya
Ilmiah Untuk Atasi Pencemaran Asap. Kompas, 30 Oktober 2015.
0 komentar:
Posting Komentar