11.12.15

RINGKASAN ARTIKEL: Internet Alat Eksperimen Sosial, Peneliti Tanah Air Terbukti Bermutu



Juni Wulan Ningsih
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta

Roby Muhamad, pengajar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dalam Seminar “Merayakan Capaian Sains Indonesia” mengungkapkan saat ini mempunyai akses data perilaku manusia dalam skala yang begitu besar yaitu Internet. Keberadaan internet menjadi sarana berinteraksi manusia dengan sesama diberbagai belahan dunia dan dijadikan media pengungkapan sesuatu yang jumlahnya milyaran. Adanya data-data tersebut memungkinkan munculnya fenomena sosial karena meningkatnya keteraturan pola hasil eksperimen. Dimana hanya ilmu alam dan ilmu pasti sajalah yang saat ini mempunyai hukum tersebut. 

Seminar yang dilaksanakan di Jakarta ini diadakan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) pada senin 12 Oktober 2015 yang dihadiri Mantan Presiden B.J. Habibie, Mantan Mentri Lingkungan Hidup Emil Salim, dan Ketua AIPI Sangkot Marzuki. Dalam seminar tersebut juga dibicarakan manfaat media sosial sebagai alat eksperimen, yang mana sebelum hadirnya media sosial peneliti fenomena sosial selalu dilakukan dengan survei yang akan semakin sulit jika responden yang dibutuhkan semakin banyak. Kesulitan ini bisa diatasi dengan media sosial misalnya twitter untuk mendapatkan seribu responden bukan hal yang mustahil dan lebih mudah. 


Selain itu individu akan menyampaikan sesuatu dengan sukarela di media sosial tanpa ada perasaan terpaksa ataupun bohong. Sementara dengan survai karena peneliti harus mengetahui kesediaan respon mengikuti survei bisa saja data yang diberikan selama survei dimanipulasi atau terdapat unsur kebohongan. Potensi internet dalam revolusi penelitian ini terungkap saat Roby terlibat dalam Study Eksperimental terhadap pencarian di Jejaring Sosial Global yang dipubikasikan dalam Jurnal Science 2003. Studi mempunyai tujuan untuk memverifikasi teori Stanley Milgram tentang enam derajat pemisahan (six degrees of separation) tahun 1967. Milgram ingin mengetahui berapa rantai pertemanan yang halus dilalui oleh seseorang saat mengirim pesan dari Nebrakaska ke Massachausetts dan orang tersebut hanya boleh mengirim kepada orang yang dikenal saja. Hasilnya pesan sampai pada 300 orang dengan rata-rata melewati 6,5 rantai pertemanan.

Sementara hasil studi Robi yang memanfaatkan internet memperoleh peserta dari 13 negara berjumlah 6.000 orang. Target pesan 18 orang menciptakan 24.163 rantai pesan dan 384 pesan mencapai target serta melewati sekitar lima rantai pertemanan. Teori ini terakurasi karena teori terkonfirmasi dengan skala yang lebih besar sehingga menambah keakuratan teori. Saat ini pemanfaatan internet telah digunakan oleh banyak pihak untuk eksperimen sosial, salah satunya industri digital. Penelitian Roby dan tim lain tersebut juga menjadi bukti bahwa Indonesia mempunyai peneliti berkualitas internasional.

           Hubungan artikel ini dengan psikologi Inovasi yaitu penggunaan media sosial dalam penelitian merupakan hal yang baru dan memberikan kemudahan bagi penelitian itu sendiri. Diharapkan kedepannya pemanfaatan media sosial ini mencetuskan banyak penelitian bertaraf Internasional dan bermafaat bagi banyak orang.


Sumber : JOG. (2015). Internet Alat Eksperimen Sosial, Peneliti Tanah Air Terbukti Bermutu. Kompas, 13 Oktober 2015.

0 komentar:

Posting Komentar