18.12.15

Ringkasan Artikel : Ini Cara Tetap Cinta Pekerjaan

Manik Muthmain
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta


Waktu kerja normal dan seimbang adalah delapan jam sehari. Lalu bagaimana ketika pekerjaan sudah mengonsumsi seluruh waktu serta ruang berpikir sehingga Anda merasa begitu letih dan stres yang berkelanjutan? Seberapa besar rasa cinta Anda pada pekerjaan, ketika hal itu sudah membuat Anda depresi dan tak bahagia, patutkah untuk terus dipertahankan dan dibangga – banggakan? Kunci untuk keluar dari kondisi itu adalah meminimalisir stres yang bisa membuat performa kerja menurun.

Dr Hendrie Weisinger, rekan penulis buku How to Performa Under Pressure : The Science of Doing Your Best Whent it Matters Most, membeberkan kiat meredakan stres dan kembali mencintai pekerjaan Anda. Berikut uraiannya.

  • Ciptakan ritual “me time” sebelum meeting. Stres sebelum presentasi menyebabkan jantung berdebar dab tangan berkeringat, bisa ditangkal dengan cara memikirkan hal-hal diluar pekerjaan. Bayangkan moment liburan, perbuatan manis pasangan atau melihat – lihat kembali foto – foto yang memperlihatkan wajah bahagia Anda.
  • Berdiri bak superhero selama dua menit. Kepalkan tangan, pasang sikap berkecak pinggang, busungkan dada dan tengadahkan kepala ke atas, jangan lupa mengatur nafas sehingga jantung berdetak stabil. Studi teranyar pose berdiri seperti superhero ini cukup efektif dalam memproduksi testoteron yang membakar rasa percaya diri. Pose ini juga ampuh untuk menurunkan hormon kortisol, yang merupakan hormon stres.
  • Simpan rencana dalam hati saja. Berbagi keresahan dan kekhawatiran pada keluarga dan sahabat memang bisa meredakan stres yang berkecambuk di kepala namun kebiasaan ini juga bisa membuat Anda semakin tertekan. Sebab, banyak bercerita sana sini mengenai sebuah proyek, peluan promosi dan rencana pada banyak orang menyebabkan Anda memiliki ekspetasi terlalu tinggi karena tidak inggin mengecewakan sekeliling Anda. (kcm)



Sumber : Tribun Jogja | Jum'at, 18 Desember 2015 | hal. 18

4 komentar:

  1. kalau cara cepat untuk mencintai orang gmana

    BalasHapus
    Balasan
    1. cintai Penciptanya dl baru cinta orangnya kkk, tidak harus cepat2 semua butuh proses. Selamat berproses untuk jadi semakin lebih baik. ayeee... :D :D

      Hapus
  2. kadang manusia termutivasi oleh pengaruh dari luar, jadi sejatinya manusia perlu pendamping untuk di jadikan pemutivasi, bagaimana kalau menrut kamu tentang peryataan yang di atas. kan kamu mahasiswa Psikologi di universitas proklamasi. tanggapannya di perlukan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya setuju dengan peryataan tersebut, memang ada kalanya manusia butuh pendamping sebagai motivasi namun ada kalanya juga manusia harus berdiri sendiri. Jangan berharap lebih kecuali hanya kepadaNYA. Suatu saat kalau ia jauh dari harapan kamu, lantas kamu kecewa ?? hmmm... think again, asalkan itu baik tak mengapa tapi sewajarnya saja... :) :)

      Hapus