20.12.15

Ringkasan Artikel : Belajar Sains Sambil Bermain Mengasyikan

Muji Pambudi
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Pengenalan pendidikan sains, teknologi, rekayasa/teknik dan matematika atau STEM sangat penting untuk di kenalkan kepada anak lewat aktifitas interaktif dan menyenangkan demikian di sampaikan Rosalyna Wijaya dari PT Kuark Internasional saat berlangsung STEM Challenge yang diadakan bekerja sama dengan Roll-Royce Indonesia.
Program STEM Challenge ini mengajak anak untuk bisa menciptakan alat yang dapat memecahkan masalah dengan memanfaatkan sains, teknologi, rekayasa/teknik dan matematika atau STEM. Dengan berbekal bahan bahan sederhana yang tidak asing bagi dunia anak seperti balon, karton, karet gelang dll, anak-anak diajak berkompetisi membuat mobil bertenaga angina, pelontar potensial dan mobil pengangkut masa. Disini imaginasi dan daya kreatifitas anak di keluarkan untuk bisa membuat ketiga alat tersebut di atas dengan bahan bahan yang sederhana dan dengan jenis bahan tidak ada yang sama.
Salah seorang peserta, Tiara Sakira siswa kelas 1 SDN Pulogebang 4 mengatakan “ senang bisa belajar sains sambil bermain. Asyik,belajar jadi seru,lebih seperti bermain”. Tiara pada STEM Challenge ini  membuat mobil tenaga angin yang terbuat dari kertas dan dilengkapi balon dan ditiup dengan sedotan plastic agar bisa mencapai tujuan yaitu landasan.
Dunia membutuhkan banyak ilmuwan dan teknisi utnuk mendesain, mengembangkan, memproduksi dan melayani system energy yangterintegrasi di darat, laut dan udara demikian di sampaikan Presiden Direktur Rolls-Royce Indonesia Adrian Short.  Promosi pengajaran STEM kepada siswa usia 7-12 tahun dengan cara menarik dan menyenangkan juga di lakukan oleh Roll-Royce Indonesia lanjut Short.
Diharapkan dengan adanya kompetisi ini mengugah semangat siswa untuk berkreasi dan mendorong siswa untuk berusaha menjadi yang  terbaik dan juga meningkatkan kemampuan para siswa dalam menghadapi masalah dan memecahkan masalah yang ada serta keterampilan untuk berpikir kritis ujar Rosalyna 
           

Kompas edisi 2 Desember 2015, " Belajar Sains Sambil Bermain Mengasyikan

0 komentar:

Posting Komentar