Manik Muthmain
Fakultas Pikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Fakta
menyebutkan bahwa teryata enampuluh persen pelamar kerja tak segan
untuk berbohong saat melamar kerja. Aksi akal- akalan calon pegawai
ini dapat berdampak negatif. Sebab, dapat membuat membuat kondisi
kerjasama kelompok dalam perusahaan menjadi tak nyaman dan
mempengaruhi sirkulasi keluar masuk karyawan. Untuk itu, ada berbagai
cara yang dapat dilakukan untuk mencegah salah rekrutmen pegawai,
yakni diantaranya mendeteksi kebohongan lewat tulisan tangan.
Tulisan
tangan sendiri adalah interaksi dari banyak struktur dan sirkuit
otak. Sebab, semua digerakan oleh otak, maka tulisan tangan dapat
dianalisis untuk melihat kepribadian penulisnya.
Selain
tulisan tangan, kebohongan pelamar kerja dapat juga dideteksi lewat
forensic interview analisis facial micro expression. Dalam
setiap percakapan dengan orang lain, tidak ada tanda pasti bahwa
seseorang tersebut berbohong. Bahkan kontak mata, gerakan tangan,
maupun suara gugup tak menjamin seseorang berbohong atau tidak.
Deteksi
kebohongan dapat diketahui dengan modifikasi pertanyaan dan melakukan
wawancara dengan optimal untuk menggali informasi sejujur –
jujurnya.
Sumber
: Tribun Jogja | 16 Desember 2015 | hal. 18
0 komentar:
Posting Komentar