Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Pendidikan dan MEA
memiliki kaitan yang erat. Pendidikan berperan penting dalam menyadarkan sumber
daya manusia Indonesia untuk cinta tanai air dalam menghadapi MEA. Melalui
pendidikan, di sekolah diterapkan dengan mengintegrasikan materi pelajaran
dengan pesan cinta tanah air.
Pendidikan memiliki kaitan
dengan MEA sejak MEA dibahas pada tahun 2003. Pada tahun tersebut MEA dibahas
dalam KTT di Bali, Indonesia yang kemudian berlanjut di KTT 2007. Dimana akhir
tahun 2015 menjadi awal pelaksanaan MEA dan tahun 2020 menjadi puncak satu visi
antar 10 negara ASEAN.
Siapa saja yangSiapa saja
yang terlibat? Ketika MEA dibidik dari perspektif pendidikan, pihak yang
terlibat adalah para penyelenggara pendidikan. Pihak tersebut mulai dari
pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Lulusan yang banyak dan berkualitas
menjadi hal yang sangat penting. Terlebih lagi dalam MEA terdapat jalur
komunikasi yang terbuka bagi pendidikan.
Pendidikan menjadi salah
satu aspek penting dalam menghadapi MEA. Hal ini karena terjadi komunikasi
terbuka antar elemen pendidikan. Selain itu, Indonesia dihadapkan pada
dilematis antara mengambil manfaat dari MEA atau justru menjadi pihak yang
dirugikan dengan adanya MEA.
Langkah yang bisa ditempuh
yang paling konkrit adalah dengan bersiap-siap. Salah satunya dengan menanamkan
sikap cinta taanah air. Melalui pendidikan dapat mempersiapkan sumber daya
manusia yang melek budaya. Sehingga dalam menghadapi MEA, sumber daya manusia
Indonesia dapat menerima hal baru tanpa kehilangan jati diri dan nilai-nilai
daerah. Bahasa adalah salah satu faktor penting dalam komunikasi. Ada tiga
bahasa yang sepantasnya dipersiapkan dalam menghadapi MEA, yaitu bahasa daerah,
bahasa nasional dan bahasa internasional.
Sumber:
Hendra, E. (2015). Pendidikan Siap Hadapi MEA.
Kedaulatan Rakyat edisi 27 Oktober hal.13
Terimakasih atas infonya sangat bermanfaat. Untuk referensi artikel psikologinya silahkan kunjungi www.fpsi.gunadarma.ac.id
BalasHapus