Ringkasan artikel : Penanganan Harus dari Hulu hingga
Hilir
Antoni Firdaus
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Penyelesaian persoalan
pendangkalan dan penyempitan di Laguna Segara Anakan, Kabupaten Cilacap, Jawa
Tengah, tidak bias hanya dengan mengeruk lumpur. Penanganann menyeluruh mulai
dari hulu hingga ke hilir harus diutamakan.
Hal ini disebabkan endapan
lumpur dari sungai-sungai yang bermuara di laguna mencapai 1 juta meter kubik
per tahun.Akibatnya laguna makin dangkal dan sempit. Kedalaman laguna, yang 20
tahun lalu mencapai 15 meter, kini hanya berkisar 1 meter – 1,5 meter. Jikapada
1903 luas perairan yang memisahkan daratan Pulai Jawa dan NUsakambangan itu
masih 6.450 hektar, kini tinggal 400 hektar.. “Pengerukan harus dibarengi
dengan solusi lain, mulai dari hulu, tengah, hingga hilir,” ujar Manajer
Lembaga Pemberdayaan dan Pelestarian Lingkungan Hidup wilayah Cilacap Adi
Wahyono, senin (16/11).
Adi mengatakan, akar
persoalan pendangkalan dan penyempitan Segara Anakan adalah kerusakan hutan
daerah hulu ke empat sungai tersebut di Jawa Barat.Untuk itu diperlukan
penghijauan secara massif wilayah hulu dan sepanjang daerah aliran sungai
(DAS).“Perlu menjaga sungai dari hulu ke hilir agar tetap banyak ditumbuhu
vegetasi di sepanjang aliran sungai.Selain itu, jangan lagi membuang sampah ke
sungai.Bersama endapan lumpur, bias dilihat banyak sampah rumah tangga yang
memperparah sedimentasi Segara Anakan,” ujar Adi.
Sumber : GRE, Penanganan Harus dari Hulu hingga Hilir.
Kompas, 17 November 2015. Hal : 18
0 komentar:
Posting Komentar