28.12.15

Mendidik dengan Cinta



RINGKASAN ARTIKEL: MENDIDIK DENGAN CINTA
Umi Fatimah
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta

GURU bak pelita penerang dalam gulita jasamu tiada tara...... Diharapkan guru bak pelita yang memancarkan cahayanya dalam kegelapan. Itu akan terwujud ketika guru memiliki rasa nyaman dalam melaksanakan tugasnya. Kenyaman berkaitan dengan perasaan seseorang yang diindikatorkan dari tidak adanya keluhan ketika berinteraksi dilingkungan.  Di lingkungan sekolah rasa nyaman dapat dirasakan oleh kepala sekolah, para guru, siswa dan unsur yang ada di sekolah termasuk karyawan sekolah. Untuk kalangan guru kenyaman dapat dilihat ketika tidak ada keluhan saat melaksanakan tugas tambahan dibebankan kepadanya. Pada siswa dilihat dari adanya rasa senang siswa ketika mengikuti pelajaran. Mereka akan enjoy mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siapapun gurunya, apapun materinya, dimanapun materi itu diberikan. KMB dilakukan tidak hanya didalam kelas melainkan juga diluar kelas.

Kenyaman dapat diciptakan oleh guru, tidak ada unsur keterpaksaan berpegaruh pada kenyaman artinya dikerjakan dengan ikhlas. Dari rasa nyaman inilah akan muncul rasa cinta guru menjalani profesinya. Rasa nyaman harus dimiliki oleh siswa dan guru karena akan mempengaruhi hasi belajar para siswa.
Tetapi pada kenyataanya yang dijumpai dilapangan terkadang tidak seperti yang diharapkan. Masalah guru akan terlihat pada penampilan saat berdiri didepan kelas, entah itu masalah keluarga maupun disekolah. Diharapkan guru melaksakan KBM penuh dengan rasa cinta kepada siwa, dia akan malu ketika tanggung jawab yang ada di pundaknya tidak dikerjakan dengan baik. Para siswa memerlukan kasih sayang guru ketika mendidik mereka.

Setiawati, Budi. (2015). Mendidik dengan Cinta. Kedaulatan Rakyat. 20 Mei, Halaman 13

0 komentar:

Posting Komentar