RINGKASAN ARTIKEL: MENDIDIK DENGAN
CINTA
Umi
Fatimah
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
GURU bak pelita penerang
dalam gulita jasamu tiada tara...... Diharapkan guru bak pelita yang
memancarkan cahayanya dalam kegelapan. Itu akan terwujud ketika guru memiliki
rasa nyaman dalam melaksanakan tugasnya. Kenyaman berkaitan dengan perasaan
seseorang yang diindikatorkan dari tidak adanya keluhan ketika berinteraksi
dilingkungan. Di lingkungan sekolah rasa
nyaman dapat dirasakan oleh kepala sekolah, para guru, siswa dan unsur yang ada
di sekolah termasuk karyawan sekolah. Untuk kalangan guru kenyaman dapat
dilihat ketika tidak ada keluhan saat melaksanakan tugas tambahan dibebankan
kepadanya. Pada siswa dilihat dari adanya rasa senang siswa ketika mengikuti
pelajaran. Mereka akan enjoy mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siapapun
gurunya, apapun materinya, dimanapun materi itu diberikan. KMB dilakukan tidak
hanya didalam kelas melainkan juga diluar kelas.
Kenyaman dapat diciptakan oleh guru,
tidak ada unsur keterpaksaan berpegaruh pada kenyaman artinya dikerjakan dengan
ikhlas. Dari rasa nyaman inilah akan muncul rasa cinta guru menjalani
profesinya. Rasa nyaman harus dimiliki oleh siswa dan guru karena akan
mempengaruhi hasi belajar para siswa.
Tetapi pada kenyataanya yang dijumpai
dilapangan terkadang tidak seperti yang diharapkan. Masalah guru akan terlihat
pada penampilan saat berdiri didepan kelas, entah itu masalah keluarga maupun
disekolah. Diharapkan guru melaksakan KBM penuh dengan rasa cinta kepada siwa,
dia akan malu ketika tanggung jawab yang ada di pundaknya tidak dikerjakan
dengan baik. Para siswa memerlukan kasih sayang guru ketika mendidik mereka.
Setiawati, Budi. (2015). Mendidik dengan Cinta. Kedaulatan
Rakyat. 20 Mei, Halaman 13
0 komentar:
Posting Komentar