28.12.15

Mencerdaskan Keluarga dalam Perspektif Agama



RINGKASAN ARTIKEL: MENCERDASAKAN KELUARGA DALAM PERSPEKTIF AGAMA
Umi Fatimah
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta

Cara mendidik anak yang terbaik adalah dengan memberikan suri tauladan, bukan sekedar perintah. Kendati lingkungan luar berpengaruh besar dalam pembentukan karakter anak, lingkungan keluarga tetap berperan lebih dominan.
Sehubungan hal itu, sangat penting menjaga perilaku dan akhlak orang tua, sehingga bisa menjadi contoh yang baik, bagi anak-anaknya. Pendidikan tidak hanya penting bagi anak-anak, melainkan orang tua juga harus terus belajar agar bisa mengikuti perkembangan zaman. Agar orang tua bisa mengarahkan dan mengontrol kegiatan apa saja yang dilakukan putra-putrinya. Perkembangan anak, sangat dipengaruhi faktor apa yang dibaca dan apa yang dilihat. 
Salah satu contoh kecil saja, Kecerdasan islami bagi remaja muslimah misalnya. Pasti akan tahu bagaimana menyikapi perkembangan fashion yang dasyaat ini. Dia mengerti fungsi pakaian yang utama adalah menutup aurat, sebagai pelindung tubuh, baru sebagai hiasan.
Memberi kegiatan positif untuk mengisi waktu luang adalah salah satu solusi. Baik kegiatan yang bersifat rohani maupun jasmani, perlu ada keseimbangan. Untuk kegiatan rohani bisa dengan engikuti pengajian diluar rumah secara rutin misal seminggu sekali, kegiatan jasmani dengan olahraga seminggu dua kali dan juga les pelajaran sekolah. 

Dengan memanfaatkan waktu untuk kegiatan positif secara maksimal, akan mempersempit peluang anak melakukan kegiatan yang tidak diingikan. Selain itu perlu disisakan waktu, agar anak bisa rileks dari segala kegiatan. Hal ini penting untuk mengembalikan kesegaran, agar hari berikutnya bisa beraktifitas denganlebuh lebih baik.
Selain itu hal yang dilakukan untuk memotivasi remaja agar pada arah kreatifitas positif, adalah dengan mengadakan kegiatan pelatihan jurnalistik. Kegiatan itu hanya sebagai pemicu saja, agar anak bisa mengembangkan diri lebih jauh.

Sri Warsiti, (2015). Mencerdaskan keluarga Dalam Perspektif Agama. Kedaulatan Rakyat. 17 Mei, Halaman 8

0 komentar:

Posting Komentar