28.12.15

Memahami Terorisme Eksploitasi Kelemahan

Ringkasan Artikel : Memahami Terorisme Eksploitasi Kelemahan


Antoni Firdaus
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta


Pertemuan informal Negara-negara kekuatan ekonomi terbesar di dunia yang disebut sebagai G-20 yang berlangsung di Antalya, Turki, terpecah perhatiannya dari persoalan meningkatkan kapasitas dan kerjasama ekonomi dan keuangan dunia. Serangan kelompok teroris yang memorak porandakan Paris, Perancis, akhir pecan lalu, memecah perhatian KTT G-20 pada persoalan mengeliminasi terorisme yang mengancam stabilitas dan perdamaian dunia.
Dalam serangan teroris di Paris pecan lalu secara samar muncul kenyataan serangan ini dilakukan oleh warga yang termarjinalisasi di dalam Negara Perancis sendiri. Tidak memiliki kaitan langsung terhadap radikalisme dan ekstremisme yang berkembang di Suriah yang menjadi persoalan perebutan pengaruh Negara besar AS, Rusia, dan Negara Eropa lainnya.

Sehingga dalam konteks G-20 ini, kita perlu mendesak pemimpin Negara-negara Barat mengesahkan langkah-langkah penindakan atas penghindaran pajak perusahaan yang terus berkembang selama 2-3 tahun terakhir. Ini perlu untuk menutup kesenjangan atas peraturan-peraturan pajak internasional melalui langkah yang disebut base erosion and profit shifting (BEPS).
Ada kecenderungan ekonomi pasar bergeliat dan bergerak ke arah tidak menentu, dibarengi kegagalam pemerintah untuk meregulasinya.Perdebatan kapitalisme pasar dan kapitalisme Negara menunjukan ekonomi pasar global sekarang ini bergerak jauh lebih cepat dibandingkan dengan kapasitas pemerintah untuk memahaminya.
Bentuk solidaritas dan serangan belasan terorisme pasti tidak menguntungkan siapa saja. Tidak Negara Barat, tidak Negara Timur Tengah. Kapasitas teriris mengeksploitasi berbagai kelemahan kita bergantung pada kemampuan mereka memahami semakin kompleksnya system ketergantungan globalisasi.


Sumber : Rene L Pattiradjawane, Memahami Terorisme Eksploitasi Kelemahan. Kompas, 17 Nove,ber. Hal 8.

0 komentar:

Posting Komentar