Restu
Wahyuningtyas
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45
Ali 21 tahun tidak secara serius
mendaftar di sebuah perusahaan yang dekat dengan rumahnya. Dia melamar
pekerjaan sebagai staf administrasi.
Lamaran Ali diterima dan dia mendapat panggilan untuk melakukan tes
tertulis dan wawancara. Perusahaan memutuskan untuk menerima Ali.
Beberapa hari setelah dinyatakan
diterima, Ali mulai masuk kerja. Ali akan melakukan training selama 3 bulan.
Training yang dilakukan mulai dari pengenalan lingkungan kerja kemudian
langsung dilanjutkan pada pekerjaannya secara spesifik. Awal training dirasa
berat oleh Ali karena ia tidak berasal dari latar belakang administrsasi. Namun
ia berusaha untuk dapat melaksanakan proses training. Jenis training yang
dilakukan oleh Ali adalah learning by
doing. Alasannya karena perusahaan sangat memerlukan tenaga administrasi.
sehingga ketika training, Ali diharapkan dapat langsung produktif.
Learning
by doing sebenarnya
dirasa berat oleh Ali. Karena dia harus belajar sekaligus melakukan pekerjaan
secara bersamaan sedangkan dia benar-benar baru dalam hal administrasi.
Kesulitan lain yang dihadapi Ali adalah dia harus melakukan koordinasi dengan
karyawan lain untuk menyelesaikan pekerjaannya. Jadi pada masa training
tersebut Ali harus melakukan banyak hal seperti belajar, menyelesaikan
pekerjaan, koordinasi dan adaptasi secara bersamaan.
Meskipun pada awal proses melamar
kerja Ali tidak secara serius dan akhirnya ia mau menerima pekerjaan di
perusahaan tersebut, sebaiknya ali mulai memotivasi diri untuk bekerja. karena
dengan bisa memotivasi diri maka akan menumbuhkan semangat bekerja terutama
untuk melalui proses training yang dirasa berat.
Dalam mengatasi permasalahan training
melalui learning by doing, Ali dapat
mengikuti proses training dengan cara mengamati dan meniru/mencontoh trainer. Perilaku
training dengan cara tersebut adalah sesuai dengan teori social learning. Social
learning adalah proses perubahan perilaku yang melibatkan orang lain
(Shinta, 2002). Dengan mengamati dan meniru trainer maka Ali akan dapat
mengikuti proses training, karena Ali secara langsung dapat memenuhi tuntutan
training dengan learning by doing.
Selain dengan mengamati dan meniru,
untuk mengatasi masalah training yang dilakukan melalui learning by doing, saya mengajukan saran kepada Ali untuk mengikuti
training dengan memahami materi yang sedang dipelajari. Menurut Chisnall (1995
dalam Munandar, 2012) cognitif memandang
pembelajaran sebagai proses dari merestruktur pengetauan yang telah ada pada
seseorang dalam kaitannya dengan masalah khusus. Penstrukturan kembali dari
persepsi menghasilkan suatu penyadaran/pemahaman , yang merupakan ciri yang
menonjol dari satu tindakan intlektual.
Referensi:
Munandar, A.S. 2012. Psikologi
Industri dan Organisasi.Jakarta:UIP
Shinta,
A. (2002). Pengantar psikologi sosial.
Edisi ke-2. Yogyakarta: Universitas Proklamasi 45
0 komentar:
Posting Komentar