RINGKASAN ARTIKEL: KAMPUS
ABAIKAN ATURAN JAM KULIAH
Umi Fatimah
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta

Rektor Universitas Negri Sebeleas
Maret Surakarta (UNS) Ravik Karsidi menjelaskan jumlah SKS maupun jumlah mata
kuliah indonesia itu memang tergolong tinggi.Perlu ada penataan secara nasional
oleh Kemenristek Dikti, misalnya persyaratan sebagia dosen perlu ditingkatkan.
Misalnyan tidak otomatis yang masih baru berpangkat asisten ahli lalu diberika
kewenangan penuh mengajar dan membimbing mahasiswa. Demikian mahasiswa harus
dikondisikan untuk dapat mencapai target yang lebih komprehensif disetiap mata
kuliah yang diambilnya. Demikian dukungan pembelajaran berupa laboratorium dan
perpustakaan harus cukup menunjang target tersebut (Rafik).
LPEM FEUI meneliti, beban belajar
mahasiswa diindonesia sangat membebani dibanding negara lain. Jamnya bahkan
melebihi beban kerja para pekerja normal. Sistem perkuliahan diindonesia
dipertanyakan dari sisi kemanusiaannya. Faktanya, beban studi berdasar jam
belajar perminggu di Amerika sekitar berkisar 35-54 jam, Eropa 31,5 – 40 jam,
Sementara diindonesia berkisar 48-54 jam perminggu.
Secara psikologis Mahasiswa indonesia
sangat terbebani dengan jam-jam kuliah yang diterapkan didalam perguruan
tinggi, banyak mahasiswa yang mengelu karena terlalu banyaknya tugas dan jam
kuliah yang sangat padat membuat mahasiswa tidak bersemangat lagi untuk
melakukan studinya. Seharusnya perguruan tinggi lebih memperhatikan hal
tersebut karna itu berpengaruh kepada hasil belajar mahasiswa itu sendiri.
Neneng
Zubaidah, (2015). Kampus Abaikan Aturan
Jam Kuliah. Koran Sindo. 23 Juli, Halaman 4
0 komentar:
Posting Komentar