Restu Wahyuningtyas
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Hierarki kebutuhan Maslow berasumsi
bahwa kebutuhan yang lebih rendah tingkatannya harus dipuaskan atau minimal
terpenuhi secara relatif sebelum kebutuhan yang lebih tinggi tingkatannya
menjadi motivator tindakan (Feist, 2006.245).
Maslow mengatakan ada lima kebutuhan yang membentuk hierarki kebutuhan
ini merupakan kebutuhan konatif. Lima
kebutuhan tersebut adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman,
kebutuhan untuk dicintai dan dimiliki, kebutuhan akan penghargaan diri dan
kebutuhan aktualisasi diri.
Dikaitkan dengan teori Maslow tersebut
dengan kebutuhan anggota keluarga , yaitu sosok ibu. Ibu selalu bangun pagi
untuk menyiapkan sarapan pagi. Setiap pagi ibu mempunyai kebiasaan untuk
sarapan. Kebiasaan sarapan tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar ibu
akan makanan. Menurut Maslow makanan
adalah kebutuhan fisiologis selain
kebutuhan akan air dan oksigen. Prediksi saya dari kebiasaan sarapan ibu adalah
ibu akan lebih sehat dan dapat melanjutkan aktivitas hariannya dengan lebih
baik karena kebutuhan dasarnya sudah terpenuhi.
Setelah terpenuhi kebutuhan dasarnya,
yaitu makan maka kebutuhan ibu akan meningkat pada kebutuhan akan rasa
aman. Kebutuhan akan rasa aman bisa ibu
dapatkan dari keluarga, yang terdiri dari bapak, saya dan adik. Rasa aman didapatkan salah satunya pada saat
kami berkumpul. Karena didalam keluarga
biasanya kita akan saling melindungi satu sama lain. Kebutuhan akan rasa aman termasuk rasa aman
fisik, stabilitas, ketergantungan, perlindungam, dan kebebasan dari daya-daya
mengancam (Maslow,1970).
Kebutuhan fisiologi dan rasa aman ibu
sudah relatif terpenuhi. Kemudian akan
meningkat lagi pada tingkat kebutuhan Maslow yang ketiga yaitu kebutuhan untuk
dicintai dan dimiliki. Kebutuhan ini
mencakup sejumlah aspek hubungan seksual dan hubungan antarpribadi. Seperti kebutuhan memeberi dan menerima cinta
(Maslow,1970). Kebutuhan untuk dicintai
dan dimiliki ini diwujudkan ibu mulanya
memberikan cinta kasih yang tulus kepada keluarga. Dengan memberikan cinta
kasih yang tulus kemudian kami sebagai anggota keluarga secara alami juga
melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan ibu. Perilaku ibu menunjukkan
cinta kasih sebenarnya membuat kesehatan mental ibu lebih terjaga. Hal ini
karena salah satu ciri orang yang mempunyai mental yang sehat adalah orang yang
mampu menunjukkan hubungan yang hangat pada orang di sekitarnya (Alport dalam
Schultz & Schultz, 2005 dalam Hidayat & Herdi, 2013)
Kebutuhan untuk dihargai yaitu
penghargaan diri, keyakinan, kompetensi dan pengetahuan bahwa orang lain
memandang mereka dengan perasaan menghargai. Tingkat kebutuhan untuk mengahargai
ada dua yaitu reputasi dan harga diri (Maslow,1970). Kemampuan ibu untuk memenuhi kebutuhan
dibawah kebutuhan untuk dihargai membuat ibu juga mendapatkan penghargaan dari
lingkungan. Penghargaan itu berupa penerimaan tetangga akan kehadiran ibu. Ibu
diterima dalam pergaulan di kampung, dan itu membuat ibu menjadi mudah untuk
bergaul dengan masyarakat.
Hierarki kebutuhan Maslow setelah
kebutuhan untuk dihargai adalah kebutuhan untuk mengaktualisasi diri. Ibu mampu
mempertahankan perasaan harga diri dalam kondisi ibu ditolak, diremehkan
(Feist, 2006:249). Ibu dengan sabar
menghadapi masalah-masalah yang terjadi sehari-hari yang seringkali membuat ibu
menjadi jengkel.
Dengan terpenuhi kebutuhan konatif
ibu, menurut prediksi saya ibu akan mampu membantu dalam menjaga hubungan antar
anggota keluarga dan menjaga kesehatan mental ibu. Pengendalian yang mungkin
dilakukan adalah ibu bisa mengontrol kondisi keluarga dengan kemampuan memenuhi
kebutuhan konatifnya.
Dafta Pustaka
Feist, J., Gregory, J.F. 2006. Theories of Personality. Terj. Santoso, Y. Yogyakarta: PUSTAKA BELAJAR
Hidayat, D.R., Herdi. 2013.
Bimbingan Konseling: Kesehatan Mental di Sekolah. Bandung. PT REMAJA
ROSDA KARYA
kerenn bkerenn
BalasHapus