Furnitur Lokal Bercita Rasa Global
Joko
Prambudiyono
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Kompas Senin 13 Juli 2015
Furniture local mencuri perhatian
pengunjunga Casa by Bravacasa 2015, pameran karya desain arsitektur, interior
dan produk perlengkapan rumah tangga yang diselenggarakan majalan Bravacasa.
Pameran yang berlangsung 6 kali ini memberikan wadah bagi perancang furniture
dan produk pelengkapan rumah tangga untuk unjuk gigi memamerkan kreatif,
berunsur local, tetapi global.
Salah
satu pemiliki label furniture kursi Jakarta Vintage, Luthfi Hasan mengaku baru
pertama mengikuti pameran ini. Kayu yang digunakan pun berupa kayu kapal bekas.
Bahan bantalan kursi mengunakan kulit sapi kelas premium dan kain beludru.
Dalam pameran ini Luthfi memamerkan 6 kursi dan satu dudukan dengan harga Rp
4juta-Rp 10 juta per unit. Dalam pameran tersebut Luthfi mendapat proyek
mendesain interior lain hotel dan ruang pamer. Ada juga permintaan kursi-kursi
lawasan dari konsumen perorangan.
Diaz Adisastomo desainer keloksi
furniture dan perabot rumah tangga berlabel Karsa menciptakan kisah serupa.
Selain pengunjung ritel, tawaran proyek desain dekorasi interior berdatangan.
Ia memncontohkan meja tamu yang tersusun dari beberapa bulatan pipih menyerupai
piring. Bahan dsarnya berupa kayu dan marmer. Pemilik rumah dapat menaruh aneka
wadah makanan di atas bulatan tersebut. Untuk menambah kental budaya Indonesia,
Karsa selal mengusung nama daerah, gunung berapi, pulau dan perairan di
Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar