Anak TKI Perlu Perhatian
Joko
Prambudiyono
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Kompas, Senin 13 Juli 2015
Cirebon, Kompas. Anak-anak tenaga
kerja Indonesia perlu mendapatkan perhatian, terutama pendidikan dan
kesejahteraan. Alasannya, saat ditinggal bapak atau ibuknya bekerja di luar
negeri, anak-anak TKI sering kali tak mendapat perhatian yang cukup. Coordinator
Forum Warga Budaya Migran Indonesia (FWBMI) kabupaten Cirebon, Jawa Barat ,
Castra Aji Sarosa mengatakan pehikanya mendapati 25 anak TKI dari Cirebon
terlantar.
Ada anak yang saat ini menjadi
minder atau kurang percaya diri karena ibunya yang dulu berkerja baik tetapi
sepulang bekerja stress. Di sekolahnya si anak kehilangan semangat belajar
karena mengetahui kondisi ibunya yang seperti itu. Mereka saat ini diasuh
keluarga lain. Namun, tetap saja merasa tidak percaya diri melihat kondisi
keluarganya yang berantakan. Anak menjadi korban dari kekerasan atau
penganiayaan yang diterima ibu mereka. Beberapa dari mereka dipaksa menikah,
namun tak berhasil membangkitkan mereka dari keterpurukan. Tidak mudah juga
untuk menaikkan semangat belajar anak TKI yang lama tidak terperhatikan oleh
ibu mereka.
Casinah (46), mantan TKW dari Desa
Serang Wetan setelah tiga kali berangkat ke Arab Saudi, akhirnya memutuskan
tinggal dan berusaha mandiri di kampung halamannya karena pendidikan anaknya
terlantar. Ia berpikir setiap kali ia keluar negeri selalu kepikiran anaknya.
Tetapi kini anak Casinah bernama Siti (21) telah menepuh pendidikan di Sekolah
Tinggi Perhotelan di Yogyakarta. Sti termasuk orang yang beruntung karena
ibunya peduli pada pendidikannya.
0 komentar:
Posting Komentar