Tri
Jumiati
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Pening
atau Pusing bisa dihasilkan dari
gangguan yang mempengaruhi bagian tubuh manapun yang mempengaruhi keseimbangan
(seperti telinga bagian dalam dan mata) atau dari obat-obatan tertentu. Pening
dapat diobati tergantung pada penyebab terjadinya pening tersebut dan dapat diobati dengan cara menghilangkan
gejala-gejala yang menyertainya.
Pada
usia berapa pun, pening bisa menyebabkan masalah, terutama sekali ketika melakukan
penghitungan atau tugas yang berbahaya, seperti berkendara atau mengoperasikan
mesin berat. Orang yang mengalami pening yang berlangsung lama atau berhubungan
dengan kegiatan sehari-hari harus mengunjungi dokter.
Dokter
biasanya menggolongkan pening sebagai:
Pening
memiliki banyak penyebab karena banyak bagian tubuh bekerja bersama untuk
menjaga keseimbangan, termasuk telinga bagian dalam, mata (yang menyediakan
isyarat penglihatan diperlukan untuk menjaga keseimbangan), otot dan
persendian, otak (terutama batang otak dan cerebelum), dan syaraf yang
menghubungkan semua bagian.
Setiap jenis pada
pening cenderung mengalami penyebab khas. Misalnya, pusing dan sakit kepala
ringan bisa terjadi dari mendadak jatuh pada tekanan darah atau dari gangguan
lain yang diakibatkan suplai darah menuju otak yang tidak tercukupi. Pada
gangguan ini, jantung kemungkinan tidak cukup memompa ke otak, atau arteri
menuju otak kemungkinan tersumbat atau menyempit.
Kehilangan
keseimbangan bisa diakibatkan dari gangguan penglihatan karena tubuh bergantung
kepada isyarat penglihatan untuk menjaga keseimbangan. Kehilangan keseimbangan
bisa juga diakibatkan gangguan musculoskeletal, yang menyebabkan kelemahan otot
dan dengan demikian berhubungan dengan sulvant dan sedative) dan gangguan pada
bagian dalam telinga. Penyebab lain termasuk penggunaan obat-obatan tertentu
(seperti antikonvulsan dan sedative) dan gangguan dalam telinga.
Pengobatan
khusus bergantung pada penyebab yang dikenali. Mendapatkan cairan yang cukup
sering memperbaiki tekanan darah rendah arthostatic yang diakibatkan dari
dehidrasi. Obat-obatan (seperti mineralocorticoid dan midodrine) kemungkinan
diperlukan untuk orang dengan hipotensi arthostatic yang disebabkan disfungsi
pada sistem syaraf autonomi. Jika penyebab pening adalah sebuah obat, obat
tersebut dihentikan atau dosisnya dikurangi. Benign paroxysmal positional
vertigo (BPPV) seringkali dapat diringankan dengan gerakan memutar kepala (gerakan
epley) dilakukan di ruangan dokter. Jika dokter menduga gejala-gejala tersebut
seperti stroke, kemudian faktor resiko diobati, beberapa obat-obatan
antiplatelet diberikan dan kemungkinan dengan membypass atau menempatkan stent
pada arteri yang tersumbat.
Tanpa memperhatikan apakah
sebuah penyebab dikenali, obat-obatan kemungkinan diberikan untuk mengurangi
gejala-gejala yang menyertai (seperti mual) atau untuk mencegah tekanan darah
turun.
Jika
pening berlangsung lama meskipun diobati, orang bisa mempelajari strategi untuk
membantu mereka lebih berfungsi, seperti berikut di bawah ini:
- Menghindari gerakan yang memicu pening untuk mereka, seperti melihat ke atas atau membungkuk ke bawah.
- Menyimpan benda pada tingkat yang mudah diraih.
- Berdiri pelan-pelan setelah duduk atau berbaring.
- Mengepalkan tangan mereka dan melenturkan kaki mereka sebelum berdiri.
- Mempelajari olahraga yang dikombinasi dengan mata, kepala, gerakan tubuh untuk membantu mencegah pening.
- Terapi fisik dan olahraga untuk menguatkan otot dan memelihara gaya berjalan bebas selama mungkin.
Sumber : INU. (2015). Pencegah Pening. Kompas. 02 November. Halaman 32.
0 komentar:
Posting Komentar