Dewi
Larasati
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
MENGAPLIKASIKAN
NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KONDISI INDONESIA MASA KINI
Bangsa
Indonesia harus bersyukur bahwa setelah melewati perjuangan kemerdekaan yang
panjang dan pengorbanan jiwa dan raga, sehingga berhasil memproklamasikan
kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945 dan mendirikan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Oleh the founding fathers telah
ditetapkan dasar hidup menegara yang kuat, suatu idealisme bernegara yang
diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yang dinamakan
Pancasila. Pancasila, yang oleh Bung Karno, digali dari budaya bangsa Indonesia
sendiri dan ternyata lebih unggul jika dibandingkan dengan Declaration of
Independence Amerika Serikat atau pun Manifesto Partai Komunis, sebab
selain memiliki prinsip keadilan sosial juga memiliki prinsip Ketuhanan Yang
Maha Esa. Pancasila telah menjadi kesepakatan nasional bangsa sebagai dasar
negara di sepanjang sejarah Negara Republik Indonesia dan juga telah dilakukan
berbagai usaha untuk mengimplementasikannya dalam kehidupan nyata di segenap
aspek kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara.
sesungguhnya
secara formal bangsa Indonesia telah memiliki dasar yang kuat dan rambu-rambu
yang jelas bagi pembangunan masyarakat Indonesia masa depan yang
dicita-citakan. Masalahnya ialah bagaimana mengaktualisasikan dasar dan
rambu-rambu tersebut ke dalam kehidupan nyata setiap pribadi warga negara,
sehingga bangsa ini tidak kehilangan norma moral sebagai penuntun dan pegangan
dalam melaksanakan gerakan reformasi, mengatasi krisis multidimensional
termasuk krisis moral yang sedang melanda bangsa dan negara untuk menjangkau
masa depan yang dicita-citakannya. Untuk mengatasi krisis multidimensional
termasuk krisis moral yang sedang melanda bangsa dan negara harus diawali
dengan pembangunan moral dan karakter bangsa, yaitu mendorong penumbuhan dan
pengembangan nilai-nilai Pancasila oleh masyarakat sendiri dan selanjutnya
mengaktualisasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hal ini pokok
permasalahannya adalah bagaimana menjabarkan nilai-nilai Pancasila yang telah
disepakati bersama sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945 menjadi
Pedoman Umum sebagai tuntunan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Setiap
orang yang sepenuhya mengamalkan pancasila bisa dikatakan sebagai masyarakat
yang sempurna dan taat akan nilai-nilai kebersamaan, solidaritas, dan toleransi
antar ke sesama masyarakat itu. Tapi kenapa masyarakat indonesia sulit
mengamalkan hal itu semua. Apakah mereka merasa masa bodoh dengan negara ini,
ataukah peranan pemerintah yang tidak sepenuhnya memberikan contoh yang baik
kepada warga negara indonesia. Maka dari itu setiap masyarakat harus bisa
dituntut secara hati nurani untuk memehami apa itu pancasila, bagaimana
memahaminya dan bagaimana cara menerapkannya.
Keadaan baik buruknya moral bangsa indonesia bisa kita lihat dengan perilaku rakyat atau bangsa indonesia itu sendiri. Apakah setiap hal yang dilakukan berlandasan dengan pancasila ataukah tidak. Demi keadaan untuk terciptanya kehidupan yang sesuai dengan watak warga negara indonesia, masyarakat harus memahami
prinsip dasar pancasila sebagai jati diri bangsa indonesia dan harus menambah wawasan yang seluas mungkin tentang pemahaman pancasila. Ketidak berhasilan atau kesulitan masyarakat dalam memehami pancasia bisa dipengaruhi beberapa faktor. Faktor-faktor sebagai berikut :
Keadaan baik buruknya moral bangsa indonesia bisa kita lihat dengan perilaku rakyat atau bangsa indonesia itu sendiri. Apakah setiap hal yang dilakukan berlandasan dengan pancasila ataukah tidak. Demi keadaan untuk terciptanya kehidupan yang sesuai dengan watak warga negara indonesia, masyarakat harus memahami
prinsip dasar pancasila sebagai jati diri bangsa indonesia dan harus menambah wawasan yang seluas mungkin tentang pemahaman pancasila. Ketidak berhasilan atau kesulitan masyarakat dalam memehami pancasia bisa dipengaruhi beberapa faktor. Faktor-faktor sebagai berikut :
1.
Faktor kurangnya pendidikan akan
pancasila
2.
Faktor ketidak pedulian pemerintah
3.
Faktor pemberian contoh yang tidak baik
dari pemerintah
Cara mengubah setiap insan menjadi
seseorang yang berpemikiran dengan landasan pancasila adalah dengan pemimpin
harus memberikan contoh dan tauladan yang baik bagi rakyatnya. Karena pemimpin
yang baik sepenuhnya akan memberikan efek-efek yang positif pula pada
masyarakatnya dan memotivasi masyarakat untuk berfikir dengan berlandasan
pancasila. Hal yang berperan penting dengan itu semua adalah pemerintah.jika
pemerintah telah melaksanakan hal itu dan memberikan contoh-contoh yang baik
pula bisa dipastikan sebagian masyarakat bisa mengerti apa itu pancasila.
Jika nilai pancasila tidak lagi dijalankan setiap masyarakat dan sulit diterapkan lagi. Bisa dikatakan negara indonesia ini adalah negara yang akan hancur perlahan lahan. Karena ketidakpahaman masyarakat dan tidak diterapkannya lagi pancasila sudah membuat bangsa kita kehilangan landasan kenegaraanya.Saranya Setiap individu harus dituntut untuk memehami tentang pancasila, demi tercapainya penerapan pancasila pada masa kini.
Jika nilai pancasila tidak lagi dijalankan setiap masyarakat dan sulit diterapkan lagi. Bisa dikatakan negara indonesia ini adalah negara yang akan hancur perlahan lahan. Karena ketidakpahaman masyarakat dan tidak diterapkannya lagi pancasila sudah membuat bangsa kita kehilangan landasan kenegaraanya.Saranya Setiap individu harus dituntut untuk memehami tentang pancasila, demi tercapainya penerapan pancasila pada masa kini.
Dalam
Karakter bangsa juga memiliki nilai-nilai bangsa antara lain :
1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja
Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
6. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8.
Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa
Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat
Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta
Tanah Air
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
12.
Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13.
Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
14. Cinta
Damai
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
15. Gemar
Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli
Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli
Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung
Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Degradasi karakter bangsa khususnya
generasi muda yang kini dalam kondisi yang memprihatinkan dapat diatasi melalui
upaya pembinaan karakter generasi muda yang terprogram, bertahap dan
berkelanjutan. Nilai-nilai karakter yang dibina harus selalu mengacu pada
nilai-nilai dasar Pancasila yang terdiri dari nilai-nilai ketuhanan, keilmuan
dan kebangsaan. Untuk penanaman, pemahaman, dan penguasaan terhadap nilai-nilai
tersebut diperlukan landasan pedagogis yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan
serta memerlukan kolaborasi yang harmonis antar komponen bangsa yang meliputi:
orang tua, lembaga pendidikan, lembaga agama, media massa, dll.
Keberhasilan didalam pembinaan karakter akan dapat meningkatkan sumber
daya manusia yang pada gilirannya akan mampu memperkokoh ketahanan
nasional bangsa Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar