26.11.15

MEROKOK MENYEBABKAN MALU




YUDHA ANDRI RIYANTO
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

Merokok memang nikmat, karena saya sudah merasakan sendiri sampai sekarang. Merokok mungkin juga menyebabkan penyakit seperti banyak info yang berlaku, hal tersebut memang benar. Saya sendiri merasakan pernah sakit radang, batuk, bahkan pusing saat merokok. Penyakit yang mengintai tentu banyak sekali seperti serangan jantung, kangker, gangguan kehamilan dan lain lain (seperti yang di tulis pada semua bungkus rokok).
Akan tetapi malu terkadang belum banyak yang merasakan. Akan tetapi saya sangat malu semalu malunya. Saya merasakan malu merokok sejak saya ditegur dengan lembut oleh salah satu murid Tk besar, 2 bulan yang lalu, yang kebetulan anak didik saya sendiri pada saat saya datang kerumahnya. Cerita pendeknya begini :
                Selsai mengajar di kelas, seperti biasa kami para guru sharing tentang kegiatan pada hari itu. Ketika selsai makan siang kami ditawarkan memanen mangga dirumah salah satu orang tua murid, yang sangat akrab bahkan dulu pernah mengajar di tempat kami atau di TK kami ECCD-RC Yogyakarta. Orang tua murid tersebut namanya mbak Santi, dan anaknya yang kebetulan anak didik saya namanya Fael, anak pertama dari mbak santi dan mas Eko.
Saya dan 3 teman pendidik (laki – laki semua) berangkat menuju rumah Fael yang tidak jauh dari sekolahan tempat kami mengajar. Selagi kami memanen mangga yang super banyak dan besar – besar, saya dan teman saya menghisap – hisap rokok untuk sampingan kerja (memanen).
Saya sendiri melihat Fael mondar – mandir disekitar kami. Sedikit merasa tidak enak hati kami yang merokok kemudian kami mematiakan rokok. Saya berusaha mengajak atau menyuruh Fael untuk tetap menghindar dari samping kami yang sedang merokok. Fael sedikit mengerti maksud saya, pada saat saya dan teman – teman selsai memanen, Mbak santi membuatkan kami 4 kopi hitam. Fael sibuk memilih mangga untuk bermain, saya dan teman – teman bercerita dan membahas mangga yang kita panen. Saya dan teman saya yang merokok mulai lagi menghisap / menyalakan rokok untuk menemani kami bercerita dan bergurau. Fael kemudian berhenti bermain dan mendekati kami tetapi tidak mengatakan apa – apa. Fael yang polos itu memeggang bungkus rokok yang kami letakan di dekat mangga – mangga.  Saya mengamati tingkah Fael mulai penasaran melihat gambar seram di bungkus rokok. Setelah saya selsai merokok Fael mendekati saya dan menanyakan ini rokok apa to mas ? roko MXXXX Fael, kenapa ? ini kan sudah ada gambar bahayanya to mas ?? (sambil melendot di tubuh saya), kemudian saya menjawab iya fael ini gambar kalau orang sering banyak merokok. fael melihat saya dengan penuh heran, dan mengatakan, lha itu mas tahu !! (nada sedikit tinggi). Saya sedikit menahan tawa dan malu.
Kemudian fael mengajak saya untuk masuk dalam rumahnya, sebelumnya saya tidak mau karena saya kotor karena debu dan males melepas sepatu saya. Dengan penuh keinginan Fael menarik narik baju saya, mengatakan “ayo to mas aku tu mau kasih tahu penting sekali, ini penting, Fael sudah tahu”. Akhirnya saya tetap di luar dan tidak masuk dan mengatakan “Fael mas males copot sepatu dan kotor habis panen mangga, kalau Fael mau kasih tahu dan bisa dibawa kesini mas mau tunggu”. Oke jawab Fael keras sambil berlari kedalam rumah. Terdengar suara, “krekkkkk” seperti kertas sobek. Saya yang menunggu tetap menunggu di depan dan penuh pertanyaan, apa dan apa itu. Saat keluar Fael membawa selembar kertas dan menunjukan saya dengan jelas gambar Rokok yang sudah ada definisi racun disetiap batangnya. Walupun hanya saya, mbak santi dan 3 teman saya yang tahu kami yang merokok merasa malu sekali dengan kebodohan merokok kita di dekat anak – anak. Selain menunjukan gambar tersebut kata – kata yang membuat tambah malu adalah “kan asapnya bahaya untuk Fael dan anak kecil lainnya”.
                Dari kejadian tersebut saya pribadi menjadi malu merokok didekat anak – anak. Karena disamping membahayakan kami tentu mengajarkan kebodohan yang luar biasa. Jadi saya berpesan untuk teman – teman saya yang masih merokok, kalian boleh merokok tapi perhitungkan akibat di sekitar anda. Untuk Fael kamu anak didik mas yang cerdas :)

0 komentar:

Posting Komentar