Murjiwantoro
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Ogotua adalah sebuah daerah di kabupaten
Tolitoli, Sulawesi Tengah, daerah terpencil dan terluar. Di gotua rumah warga
hanya dialiri listrik pada pukul 18.00 – 01.00, listrik lebih kerap padam. Sebagai
dokter umum di Puskesmas Ogotua Yurdhina Meilissa mengawali perjuangannya menjalankan
tugas pengabdiannya di Ogotua. Di puskesmas Ogotua setiap pasien dibebani biaya
untuk membeli solar generator set
karena di puskesmas Ogotua belum dialiri listrik.
Yurdhina Meilissa yang berumur 27 tahun,
dokter muda lulusan terbaik Fakultas kedokteran Universitas Yarsi pada tahun
2009. Yurdhica mengikuti program Pencerahan Nusantara (PN) pada tahun 2012.
Program ini menghidupkan dokter muda, bidan, perawat dan pemerhati kesehatan
untuk ditempatkan di daerah terpencil yang buruk akses kesehatanya. Dalam tim,
peserta program selama setahun berupaya memetakan dan mengatasi masalah
kesehatan riil.
Bagaimana perjuangan Yurdhina saat menjadi
dokter umum di Ogotua? Perjuangnan Yurdhica ketika bertugas ia turun ke pelosok
Ogotua yaitu di Pulau Lingayan yang pernah diklaim Malaysia sebagai wilayahnya.
Ketika di lapangan tidak mudah memberikan pemahaman kepada warga di Pulau
Langiyan. Karena warga jarang mendatangi puskesmas dikarenakan akses menuju
puskesmas sangat jauh dan tidak ada tranportasi untuk menuju puskesma Ogotua.
Padahal warga di Langinyan banyak yang mengalami penyakit pheumonia, tetapi
warga tetap tidak mau untuk mendatangi puskesmas Ogotua. Sebagai dokter
menghadapi pasien dan tidak bisa berbuat apa-apa karena kondisi yang kompleks
ini membuat Yurdhina terteguh, perjumpaan dengan soal kesehatannyata dan
hambatan untuk pemberian layanan kesehatan di Ogotua itu menyadarkan dan
mengubah cita-cita Yurdhica sebagai dokter spesialis. Dokter mungkin bisa
menyelamatkan satu nyawa saat praktiknya. Namun, kebijakan dan perbaikan sistem
kesehatan bisa menyelamatkan jutaan nyawa.
Apa sumbangan artikel tersebut untuk
psikologi industri & organisasi? Artikel tersebut memberi inspirasi kepada
pembaca bahwa sarjana lulusan terbaikpun juga harus mengalami perjuangnannya
dari kondisi yang sangat berat dilakukan seperti tidak adanya aliran listrik,
jauhnya akses menuju puskesmas, dan tidak adanya transportasi. Dari situlah
kita memahami bahwa pentingnya pengorbanan untuk meraih cita-cita yang
diinginkan.
Sumber
tulisan : Nugroho
W, (2015), Berubah dan Mengubah di Ogotua, Kompas,
25 April 2015, Hal-15
0 komentar:
Posting Komentar