Ana Prihatini
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Bagaimana
warga dusun pakem mampu mengelola sampah secara mandiri? Bermula pada tahun
2012 lalu, disekiar dusun pakem banyak dijumpai tumpukan sampah yang menyumbat
disejumlah saluran air dan sungai kecil yang mengalir diwilayah dusun dan
banyak pula tumpukan sampah yang masuk ke lahan pertanian, sampah tersebut
didominasi sampah plastic yang tidak akan busuk selama 20 tahun lebihdan dengan
itu warga dusun pakem telah mampu mengelola sampah secara mandiri. Mengapa
sampah banyak berceceran di lingkungan persawahan, sungai, dan sudut dusun? Hal
tersebut terjadi karena banyak warga setempat maupun luar dusun pakem yang
berhenti untuk sekedar membuang sampah. Lama-kelamaan warga protes aktivitas
tersebut. Apa yang dilakukan warga untuk mengatasi pembuangan sampah secara
liar tersebut? Untuk mengatasi hal tersebut warga mengadakan pertemuan antar
warga dan sepakat untuk mengelola sampah secara mandiri. Jika ditempat lain
menggunakan system bank sampah, namun di dusun pakem warga mensedekahkan sampah
mereka.
Selanjutnya
sampah dipilah antara organic dan non organic. Berapa penghargaan yang
didapatkan warga dusun pakem untuk pengeloalan sampah tersebut? Tidaklah banyak
mendapat penghargaan, tetapi kerja keras warga membuahkan hasil, salah satunya
dengan penghargaan kalpataru dari kabupaten sleman ditingkat DIY dan berhasil
mendapat peringkat ketiga. Kenapa warga dusun pakem sangat antusias untuk
mengikuti program pengelolaan sampah tersebut? Karena sejatinya kegiatan
tersebut untuk mengedukasi warga agar tidak buang sampah sembarangan, sekaligus
caranya mengolah sampah menjadi barang yang bermanfaat.
Daftar
Pustaka :
Kedaulatan Rakyat, Selasa Kliwon 17 Maret 2015
0 komentar:
Posting Komentar