Siaga
Bencana Hingga Maret
Aldy
febrianto
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) kota
yogyakarta tetap dalam kondisi siaga bencana musim hujan hingga maret, meskipun
puncak musim hujan diperkirakan berakhir pada pertengahan februari.
“kondisi siaga dilakukan hingga maret karena dimungkinkan
masih ada potensi bencana lainnya yang terjadi menjelang pergantian musim dari
musim hujan ke musim kemarau,” kata kepala BPBD kota yogyakarta, Agus winarto,
kamis (22/1).
Saat ini, BPBD kota yogyakarta telah menyiapkan satu
petugas dari tim reaksi cepat di tiap kecamatan yang bertanggung jawab terhadap
seluruh informasi mengenai bencana diwilayahnya.
BPBD kota yogyakarta juga berkoordinasi dengan Badan
Lingkungan Hidup (BLH) kota yogyakarta untuk menggencarkan kegiatan pemangkasan
pohon, terutama pohon yang dideteksi rawan tumbang.
Berdasarkan catatan BLH kota yogyakarta, ada sekitar 70
pohon di kota yogyakarta yang rawan tumbang. Lokasinya tersebar dibebrapa
wilayah dengan jenis pohon yang beragam seperti beringin, waru dan asem kranji.
Selain bencana alam, Agus juga mengimbau warga untuk
mewaspadai bencana kebakaran saat musim hujan. Pada rabu (21/1) sekitar pukul
23.45 WIB terjadi kebakaran rumah di wilayah kumendaman disebabkan hubungan
pendek arus listrik.
“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Namun sebanyak
24 jiwa terpaksa kehilangan tempat tinggalnya. Kami sudah siapkan tenda dan
‘family kit’ untuk membantu korban,” katanya.
Hujan deras yang mengguyur yogyakarta mingu (18/1) sore,
mengakibatkan banjir yang cukup tinggi di perempatan kehutanan UGM. BPBD
menetapkan status siaga bencana hingga
maret 2015.
Daftar pustaka : Tribun
Jogja
0 komentar:
Posting Komentar