Seleksi
karyawan
Aldy
febrianto
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Pada kesempatan kali ini saya
mewawancarai seseorang yang mempunyai usaha sendiri dan menyeleksi pegawainya
sendiri karena usaha ini masih kecil jadi ia menyeleksi sendiri karyawannya,
sebut saja namanya SF salah satu mahasiswa diyogjakarta yang sedang memulai
usahanya kira2 baru berjalan satu tahunan katanya, ia berusia 23 tahun ia
memulai usaha pada bidang pendidikan yaitu ia mendirikan sebuah tempat kursus
untuk anak SD,SMP dan SMA karena ditunjang pengalamnya dalam bersekolah selama
ini ia merasa usaha dalam hal ini sangat dapat membantu dan dibutuhkan
masyarakat, dengan begitu ia melibatkan anggota keluarganya yang kebetulan ayah
dan ibunya adalah seorang guru disebuah smp di yogjakarta, akhir-akhir ini
minat dari masyarakat bertambah untuk mengkursuskan anaknya ditempat kursus SF
jd SF berencana untuk menambah pegawainya, beberapa orang sudah ia seleksi ada
yang lolos ada pula yang gagal saya menanyakan kepada SF hal apa yang anda
lihat dalam menyeleksi karyawan anda? SF menjawab saya menyeleksi karyawan saya
berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan yang berkaitan dengan
pekerjaan yang ia akan lakukan dan SF juga mendahulukan wanita untuk menjadi
karyawannya dikarenakan menurut SF wanita dapat lebih sabar dalam menangani
anak-anak dan juga lebih teliti dalam segala hal pada saat mengajar ,saya
mengajukan pertanyaan lagi apakah cuma dari itu anda menyeleksi karyawan, dia
menjawab saya menyeleksi juga dari segi pengetahuannya dan juga pribadinya
,walaupun saya belum bisa pasti melihat pribadi dan tingkah lakunya pada saat
itu, maka saya berjaga-jaga dan melihat lebih lanjut pribadinya pada masa uji
coba saya selalu melakukan ini untuk setiap karyawan baru yang saya rekrut agar saya tau kinerja dan pribadinya seperti
apa. Dalam hal ini saya menyarankan agar sebaiknya karyawan baru dinilai dari pengalamannya
dan ditest cara dia menyampaikan materi pada anak-anak didiknya nanti apakah
dalam penyampaiannya ia baik dan bisa menarik minat anak-anak atau Cuma
penyampaian yang biasa yang kadang kala membuat anak bosan saat melakukan
kursus.
0 komentar:
Posting Komentar