30.10.15

Seleksi karyawan



Seleksi karyawan

Aldy febrianto
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta

            Pada kesempatan kali ini saya mewawancarai seseorang yang mempunyai usaha sendiri dan menyeleksi pegawainya sendiri karena usaha ini masih kecil jadi ia menyeleksi sendiri karyawannya, sebut saja namanya SF salah satu mahasiswa diyogjakarta yang sedang memulai usahanya kira2 baru berjalan satu tahunan katanya, ia berusia 23 tahun ia memulai usaha pada bidang pendidikan yaitu ia mendirikan sebuah tempat kursus untuk anak SD,SMP dan SMA karena ditunjang pengalamnya dalam bersekolah selama ini ia merasa usaha dalam hal ini sangat dapat membantu dan dibutuhkan masyarakat, dengan begitu ia melibatkan anggota keluarganya yang kebetulan ayah dan ibunya adalah seorang guru disebuah smp di yogjakarta, akhir-akhir ini minat dari masyarakat bertambah untuk mengkursuskan anaknya ditempat kursus SF jd SF berencana untuk menambah pegawainya, beberapa orang sudah ia seleksi ada yang lolos ada pula yang gagal saya menanyakan kepada SF hal apa yang anda lihat dalam menyeleksi karyawan anda? SF menjawab saya menyeleksi karyawan saya berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan yang berkaitan dengan pekerjaan yang ia akan lakukan dan SF juga mendahulukan wanita untuk menjadi karyawannya dikarenakan menurut SF wanita dapat lebih sabar dalam menangani anak-anak dan juga lebih teliti dalam segala hal pada saat mengajar ,saya mengajukan pertanyaan lagi apakah cuma dari itu anda menyeleksi karyawan, dia menjawab saya menyeleksi juga dari segi pengetahuannya dan juga pribadinya ,walaupun saya belum bisa pasti melihat pribadi dan tingkah lakunya pada saat itu, maka saya berjaga-jaga dan melihat lebih lanjut pribadinya pada masa uji coba saya selalu melakukan ini untuk setiap karyawan baru yang saya rekrut  agar saya tau kinerja dan pribadinya seperti apa. Dalam hal ini saya menyarankan agar sebaiknya karyawan baru dinilai dari pengalamannya dan ditest cara dia menyampaikan materi pada anak-anak didiknya nanti apakah dalam penyampaiannya ia baik dan bisa menarik minat anak-anak atau Cuma penyampaian yang biasa yang kadang kala membuat anak bosan saat melakukan kursus.

0 komentar:

Posting Komentar