13.10.15

Ringkasan Artikel: Sultan Tanam Nyamplung di Gubuk Rubuh

Terbitan Koran Kedaulatan Rakyat tanggal 8 Mei 2015
Naurmi Rojab Destiya
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

                “Sekarang dikembangkan menanam nyampuk seluas 25 hektare dan 4 tahun kedepan mencapai 100 ha. Nyamplung menjadi alternative atau energy berkelanjutan non fosil”, kata Sri Sultan HB X kepada wartawan usai melakukan penanaman nyamplung di Resort Pemangku Hutan (RPH) Gubukrubuh, Getas, Playen, Kamis (7/5).
            Dikatakan, pengembangan nyamplung di Gunung kidul awalnya untuk mengisi Baron Techno Park. Lokasi tersebut menjadi pusat studi anak sekolah, baik angina, sel matahari maupun energy berkelanjutan. Ternyata mesin pengelola minyak diesel tersebut sudah ada, hanya saja macet. Oleh sebab itu, pengembangan tanaman nyamplung perlu dilakukan secara maksimal, termasuk kemungkinan melakunan pengembangan diwilayah lain.
            “Program energy berkelanjutan non fosil juga sudah dilakukan komunikasi dengan menteri terkait,” kata Gubernur DIY.

            Kepala Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemulihan Tanaman Hutan Yogyakrta Dr Ir Mahfud Muhtar mengungkapkan, berdasarkan hasil penelitian, panen tanaman nyamplung di gunungkidul hasilnya paling baik. Saat ini akan dikembangkan tanaman nyamplung seluas 25 ha di gunungkidul. Pola jarak tanaman lima kali lima, sehingga masih bisa dikombinasikan dengan tanaman pertanian. Usai penanaman nyamplung, Gubernur beserta rombongan melakukan peninjauan di kawasan suaka margasatwa di Sodong, Paliyen.

0 komentar:

Posting Komentar