Adaptasi
Pada Lingkungan Yang Buruk
R Joko Prambudiyono
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Adaptasi
adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitar untuk
bertahan hidup. Adaptasi pada lingkungan yang buruk merupakan adaptasi
organisme untuk mengatasi suatu tempat yang buruk. Apa sajakah hal yang
mengindikasikan lingkungan yang buruk? Ada banyak hal yang mengindikasikan
suatu lingkungan yang buruk salah satunya seperti polusi udara dan pembuangan
air limbah cucian ke sungai (Shinta, 2013).
Dalam
psikologi patalogi bahwa orang yang berada di tengah daerah slums maka dapat berakibat pada individu
yang adaptasinya buruk maka menjadi berperilaku patalogis pada hal ini dari
segi negatifnya. Akan tetapi ada sisi positifnya pula karena tidak semua tempat
yang buruk atau kumuh semuanya berperilaku patalogis malahan masyarakat
disekitar dapat menjadi lebih rukun. Contoh kasus : Tahukah anda menurut
penelitian bahwa botol plastik bisa hancur berapa lama? 50-100 tahun tepatnya
botol-botol tersebut dapat melebur dengan tanah. Selanjutnya benda yang pasti
kemanapun kita berbelanja akan mendapatkan kantong plastik. Sampah kantong
plastik dapat hancur 10-20 tahun. Selain itu zaman sekarang semua barang yang
diperjualbelikan pasti berbahan dasar plastik entah dari cover, dominan
plastik, ataupun bagian dalam dan luar pasti terlapisi plastik. Jenis-jenis
plastik ini dapat hancur dengan membutuhkan waktu 50-80 tahun. Tauhkah anda
bahwa kita juga menjadi aktor penyumbang sampah-sampah itu? Dari hal sepele
saja kita terkadang sering melakukan hal itu. Terkadang jika kita melihat
tempat yang kotor atau lingkungan yang buruk kita juga ikut”an menjadi
berperilaku buruk seperti membuang sampah juga sembarangan dengan alasan “ lah
yang lain buangnya sembarangan kok, saya juga sembarangan dong”. Tetapi jika
kita melihat tempat yang bersih dan rapi pasti kita mau buang sampah
disembarang tempat ragu-ragu karena tempat tersebut bersih.
Saran:
Ubahlah sikap kita dari yang tadinya buang sampah sembarangan menjadi buang
sampah pada tempatnya. Tinggal pilih yang mana anda? Apakah ada mau beradaptasi
pada lingkungan yang buruk karena perilaku kita yang buruk pula atau kita mau
beradaptasi pada lingkungan yang bersih dengan konsekuensi kita juga harus
menjaga lingkungan tersebut Jika anda pernah membaca penelitian bahwa sampah
plastik lama untuk hancur maka pilahlah sampah yang berbahan plastik sendiri
yang organik sendiri. Sampah organik dapat di jadikan pupuk lalu sampah limbah
pastik bisa didaur ulang menjadi barangnya yang bernilai jual seperti tas,
dompet, dll. Hal ini sudah saya lakukan, mengumpulkan sampah palstik dan saya
sertorkan pada dosen saya yang mengejarkan psikologi lingkungan dan perilaku
ini sudah saya jalankan. Lalu Bagaimana dengan kalian?
Daftar
Pustaka :
Kartini
Kartono. 2010. Patalogi. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada
Shinta, A. 2013. Psikologi
Lingkungan : Pentingkah Untuk Dipelajari?. Retrived from http://lintaskampusup45.blogspot.com/2013/03/psikologi-lingkungan-pentingkah-untuk.html
on Mar 23, 2015
Sumanto, E. 2012. Butuh
Berapa Lama Sampah Bisa Hancur. Retrived from http://bio.unsoed.ac.id/artikel/1965-butuh-berapa-lama-sampah-bisa-hancur#.VRLBaIG9tJF on Mar 25, 2015
0 komentar:
Posting Komentar