Oleh:
Nunuk Priyati
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45
Yogyakarta
Biaya
renovasi rumah yang membengkak terjadi karena jumlah biaya yang dibutuhkan
untuk merenovasi rumah cukup tinggi sedangkan dana terbatas. Begitulah yang
dialami Oktafiani, Dyah, dan Haryanto. Hal ini terjadi ketika pada 2004 wilayah
di Sumatra Utara terkena imbas gempa bumi.
Hal ini juga terjadi pada beberapa warga kota lain yang rumahnya perlu
di renovasi akibat atap bocor, tembok berlumut, tembok retak atau tangga rusak.
Hal yang bisa dilakukan dalam menghadapi biaya
renovasi yang membengkak ialah dengan sejumlah langkah-langkah sebagai berikut:
1. Susunlah konsep renovasi rumah dengan matang. Kita bisa mendata bagian-bagian rumah yang perlu diperbaiki. Tentukan pula jenis-jenis bahan-bahan bangunan. Jika kerusakan rumah cukup banyak, daftarlah bagian rumah yang paling mendesak untuk direnovasi.
1. Susunlah konsep renovasi rumah dengan matang. Kita bisa mendata bagian-bagian rumah yang perlu diperbaiki. Tentukan pula jenis-jenis bahan-bahan bangunan. Jika kerusakan rumah cukup banyak, daftarlah bagian rumah yang paling mendesak untuk direnovasi.
2.
Rancanglah anggaran yang dibutuhkan untuk merenovasi rumah. Untuk menghemat
anggaran, kita bisa survai ke toko-toko bahan bangunan untuk mencari material
yang sesuai tapi harga lebih ekonomis.
3.
Diskusikan konsep renovasi beserta anggaran dengan anggota keluarga lainnya.
4.
Gunakan kembali bahan bangunan yang masih bagus kondisinya untuk menghemat.
5.
Siasat hemat lainnya ialah mengunjungi pameran bahan bangunan.
6.
Agar renovasi maksimal, pilihlah waktu yang tepat. Hindari renovasi pada musim
hujan karena dapat menghambat proses renovasi.
7.
Jika yang direnovasi cukup banyak, kita bisa konsultasi pada profesional di
bidangnya. Jika renovasi sederhana, klita bisa menanganinya sendiri.
8.
Jika renovasi cukup banyak, sebaiknya menggunakan sistem borongan. Jika
renovasi kecil-kecilan seperti pengecatan tembok atau perbaikan pagar,
sebaiknya pilih pembayaran pekerja secara harian.
9.
Jika banyak bagian yang kondisinya masih bagus, hindarilah menggantinya agar
tidak memakan biaya. Sebagai contoh: rangka atap atau pipa-pipa saluran air.
Hubungan
artikel ini dengan Psikologi lingkungan ialah renovasi rumah sangat diperlukan agar lingkungan rumah
terasa nyaman, aman dan tentram. Banyak dari masyarakat yang kesulitan
merenovasi rumah akibat biaya yang membengkak. Oleh sebab itu, perlu
langkah-langkah untuk meminimalisir biaya. Contoh yang dilakukan Dyah saat
merenovasi rumahnya di Surakarta, Ia memperkirakan biaya akan membengkak hingga
200 juta. Namun karena banyak memanfaatkan bahan bangunan lama, biaya yang
dibutuhkan ternyata hanya 125 juta. Luar biasa kan? Dyah mampu meminimalisir
biaya renovasi hingga 75 juta.
Sumber
berita:
MIL
(2014). Renovasi Rumah Dengan Biaya Terbatas: Kompas, 18 Desember 2014 hal. 41.
0 komentar:
Posting Komentar