PROFESI SECURITY BAGI KAUM HAWA
Jati Pramono
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Rita (nama samaran) berusia 24 tahun bekerja
sebagai security di sebuah bank milik pemerintah daerah di kota yogyakarta.
Rita bekerja sudah 2 tahun, kesehariannya sangat sibuk. Rita berangkat kerja
pukul 08.00 sampai pukul 17.00, tetapi Rita sampai di kantor pukul 07.30,
karena ia harus bersih-bersih ruangan dahulu kemudian mengepel lantai maupun
kaca jendela setelah selesai Ia pun bersiap-siap menjaga pintu depan sebagai door woman membukakan pintu ketika ada
nasabah yang hendak masuk ruangan. Ia sangat ramah kepada para nasabah dan
akrab karena menganggap bahwa nasabah adalah asset perusahaan. Di kantornya ada
sekitar 10 orang karyawan dan semuanya sangat kompak.
Rita yang mempunyai tugas
menjaga keamanan sangat senang dengan profesinya itu karena mendidik tetap
disiplin dan melatih keakraban dengan sesamanya dan kebetulan ayahnya sebelum
pensiun berprofesi sebagai pengawal tahanan di kejaksaan, maka dari itu ayahnya
meminta untuk menguasai ilmu bela diri karena sangat bermanfaat untuk
melindungi diri dari tindak kejahatan dan lain-lain. Ia tidak merasa minder
ataupun malu karena sebetulnya security itu biasanya paling pas bergender pria.
Hal inilah yang menjadikan rita semangat karena ia ingin membuktikan kalau
wanita bisa melakukan hal-hal seperti yang dilakukan oleh seorang pria. Rita
selain berprofesi sebagai seorang
security, ia juga memanfaatkan waktu luang untuk menambah ilmu dengan kuliah mengambil
kelas ekstensi, yang waktunya malam dan setiap hari sabtu dan minggu.
Selama
bekerja menjadi security, alhamdulilahnya rita tidak mengalami hambatan atau kendala
sama sekali. Pekerjaanya lancar. Hal diatas sesuai dengan teori Social learning theory (Teori pembelajaran sosial) yang
menyatakan bahwa Anak mengimitasi perilaku dari orang lain ( Bandura, 1989:
Jacklin, 1989; Maccoby dan Jacklin, 1974; Tavris, 1992). Maksudnya rita
mengambil berprofesi sebagai security karena
atas dasar saran dari ayahnya, security identik dengan bela diri dan
bisa membantu orang dari kejahatan serta memiliki banyak teman.
Pengendalian
yang bisa dilakukan rita ialah sebaiknya rita tetap menjaga kesehatan badannnya
dengan berolah raga pagi rutin untuk menjaga daya tahannya serta meningkatkan
kapasitas ilmu yang sedang ditempuh di perkuliahannya dengan tujuan untuk
meningkatkan jenjang karir dan masa depan yang lebih baik.
Prediksi
yang akan terjadi jika rita mampu menyeimbangkan antara kerja dengan kuliah
adalah rita akan memiliki kualitas individu yang lebih baik daripada security
atau anak kuliahan yang menjalankan satu aktivitas saja dalam sehari, rita akan
menjadi seorang gadis yang memiliki keberanian serta bermental seorang
pemimpin, rita memiliki nilai plus/harga jual ketika suatu saat ia akan melamar
pekerjaan selain security/bidang yang lain yang prosentasae diterimanya akan lebih
besar.
Daftar
Pustaka
Walgito, B. (1994). Psikologi sosial: Suatu pengantar. Yogyakarta: Penerbit
ANDI OFFSET.
0 komentar:
Posting Komentar